Bobo.id – Teman-teman, coba ingat kejadian saat kamu masih bayi. Apakah kamu bisa ingat?
Sebagian besar dari kita pasti tidak bisa mengingat kejadian saat masih bayi.
Walaupun sudah berusaha keras mengingatnya tetap saja tidak bisa.
Kenapa begitu, ya?
Yuk, cari tahu jawabannya!
BACA JUGA: Gemas! Bayi Gajah Ternyata Punya Kebiasaan Mengisap Belalainya
Amnesia Bayi
Kondisi yang kita alami ini disebut juga infant amnesia atau amnesia bayi. Penelitian ini dilakukan oleh Sigmund Freud.
Jadi kita mengalami amnesia dan tidak bisa mengingat hal-hal detil tentang suatu kejadian sebelum kita berusia tiga tahun.
Hal ini disebabkan karena saat bayi, otak kita belum berkembang secara sempurna.
Dua bagian otak yang berperan dalam menyimpan memori adalah hippocampus dan medial temporal lobe. Hippocampus bertugas membentuk memori. Sedangkan medial temporal lobe bertugas menyimpan memori jangka panjang.
Keduanya baru terbentuk sempurna saat kita berusia tiga sampai empat tahun. Oleh sebab itulah kita sulit mengingat kejadian saat masih bayi.
BACA JUGA: Apa yang Menyebabkan Adik Bayi Lebih Sering Menangis Dibanding Kita?
Ke Mana Memori Itu Pergi?
Ada lagi penelitian lain yang dilakukan oleh Sheena Josselyn dan Paul Frankland. Menurut penelitian tersebut, pada masa perkembangan otak ada banyak sel saraf yang tumbuh dalam hippocampus.
Inilah yang menyebabkan memori saat kita masih bayi hilang. Ke mana semua memori itu?
Sel saraf yang lama akan tergantikan dengan yang baru. Sel saraf baru pun akan membentuk memori yang juga baru.
Memori lama akan tergantikan dan membuat otak kita sulit untuk mengingatnya. Otak akan menganggap memori lama tersebut sebagai sesuatu yang kurang berguna.
Otak kita akan membuat memori baru yang lebih berguna.
Itulah alasan mengapa kita sulit mengingat kejadian saat kita masih bayi. Namun, sekarang sudah ada teknologi video yang bisa membantu kita.
Tinggal direkam saja dan kita bisa menontonnya berulang-ulang, deh.
BACA JUGA: Benarkah Tupai Merah Suka Mengadopsi Bayi Tupai?
(Asiha Safira)
Lihat juga video ini, yuk!
Penulis | : | Iveta Rahmalia |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR