Bobo.id – Teman-teman pasti tahu, kan, siapa nama Presiden ketiga Republik Indonesia?
Yap, benar! Beliau adalah Prof. Dr. Ing. H. Bacharuddin Jusuf Habibie atau Pak Habibie.
Pak Habibie merupakan salah satu tokoh nasional yang bisa menginspirasi kita dalam menjalani kehidupan.
Yuk, kita kenalan lebih dalam dengan mantan presiden kita ini!
BACA JUGA: Cara Mengunjungi Istana Presiden
Semasa Kecil
Pak Habibie lahir di Parepare, Sulawesi Selatan, pada 25 Juni 1936.
Di sana, beliau lahir dan tumbuh besar bersama dengan kedua orangtuanya serta saudara-saudaranya.
Ayah Pak Habibie meninggal saat Pak Habibie berusia 14 tahun.
Setelah itu, beliau bersama dengan ibunya pindah ke Bandung dan melanjutkan sekolah serta kuliah.
O iya, Pak habibie juga mendapatkan beasiswa kuliah di Jerman dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, lo.
Di Jerman, Pak Habibie memilih jurusan teknik penerbangan dengan spesialisasi konstruksi pesawat terbang.
Kenapa memilih jurusan itu? Karena sejak kecil, Pak Habibie memang sudah bercita-cita mau jadi insinyur dan membuat pesawat terbang.
Pak Habibie malah tidak pernah bercita-cita menjadi wakil presiden, apalagi presiden.
BACA JUGA: Hewan-hewan yang Ada di Sekitar Istana Presiden
Pesawat yang Dibuatnya
Ilmu yang didapatkan Pak Habibie selama beliau berkuliah di Jerman itu digunakan di kehidupan nyata.
Yap, Pak Habibie banyak membuat pesawat terbang.
Salah satunya adalah pesawat N250 Gatot Kaca yang merupakan pesawat pertama buatan Indonesia.
Selain itu, Pak Habibie juga mendesain pembuatan pesawat yang lain.
Ada Vertical Take Off and Landing (VTOL) pesawat angkut DO-31, pesawat angkut militer TRANSALL C-130, Hansa Jet 320, Airbus A-300, CN 235, dan N 250. Wow!
BACA JUGA: 3 Januari 1946, Awal Mula Adanya Pasukan Pengamanan Presiden
Jadi Presiden
Prestasi membanggakan yang dilakukan di Jerman membuat Pak Habibie akhirnya dilihat oleh Pak Soeharto.
Saat itu, Pak Soeharto yang menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia, meminta Pak Habibie untuk kembali ke tanah air.
Pak Habibie diminta oleh Pak Soeharto untuk menjadi Menteri Negara Riset dan Teknologi.
Pak Habibie juga menjadi salah satu pimpinan tertinggi di beberapa perusahaan negeri.
Pada 10 Maret 1998, Pak Habibie dipilih menjadi wakil presiden mendampingi Pak Soeharto.
Namun, pada 20 Mei 1998, Pak Seoharto mengundurkan diri.
Hal ini membuat Pak Habibie diangkat menjadi Presiden Republik Indonesia pada 21 Mei 1998.
Pada Oktober 1999 Pak Habibie tidak lagi menjadi presiden dan digantikan oleh K. H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) setelah dipilih dari hasil pemilu.
Wah, keren sekali, ya, prestasi dan kepintaran Pak Habibie!
BACA JUGA: 6 Fakta Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres)
Lihat video ini juga, yuk!
Penulis | : | Cirana Merisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR