Bobo.id – Apakah teman-teman pernah jalan-jalan ke Korea Selatan?
Bagi yang sudah pernah berkunjung ke sana, teman-teman akan memperhatikan warna bendera, souvenir, sampai makanan Korea Selatan terdiri dari lima ciri khas warna.
Yaitu, berwarna merah, putih, hitam, biru, dan kuning.
Nah, ternyata, lima warna tersebut memiliki arti khusus yang dikaitkan dengan berbagai unsur kehidupan masyarakat di sana.
Apa saja artinya, ya?
BACA JUGA : Sistem Perhitungan Usia di Korea Ternyata Beda dengan Negara Lain, lo!
Arah Mata Angin, Sifat Manusia, dan Elemen Bumi
Di Korea Selatan, sebutan lima spektrum warna tadi adalah Obangsaek.
Kelima warna punya arti masing-masing.
Merah yang berarti selatan, putih sebagai barat, biru sebagai timur, hitam sebagai utara, dan kuning sebagai pusat.
Selain itu, arti lainnya adalah keberanian, kebijaksanaan, kejujuran, kehormatan, dan kesetiaan.
Warna-warna itu pun tidak hanya mengartikan arah mata angin dan sifat manusia, tapi juga elemen yang ada di Bumi.
Seperti merah yang mewakili unsur api, putih mewakili unsur logam, biru yang mewakili unsur kayu, hitam mewakili unsur air, dan kuning mewakili unsur tanah.
BACA JUGA : Sannakji, Makanan Populer Korea Selatan yang Memakan Gurita Hidup
Banyak Digunakan dalam Masyarakat
Nah, arti-arti lima warna tersebutlah yang akhirnya banyak diserap dalam kepercayaan masyarakat Korea Selatan.
Misalnya, saat kita berkunjung ke Istana Gyeongokgung, denah istana diatur berdasarkan feng shui dengan menggunakan corak warna tadi pada bangunannya.
Selain pada bangunan, warna khas Korea selatan itu pun digunakan dalam makanan pendamping di sana yang disebut Banchan.
Jadi, tidak heran, saat kita berkunjung ke negara ini, teman-teman akan sering melihat 5 warna tadi banyak dipakai dalam budaya Korea Selatan.
BACA JUGA : Ada Perbedaan Antara Pengguna Internet di Korea Utara dan Negara Lain
Lihat video ini juga, yuk!
Terbit Hari Ini, Mengenal Dongeng Seru dari Nusantara di Majalah Bobo Edisi 35, yuk!
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Yomi Hanna |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR