Bobo.id – Acar adalah mentimun yang sudah diawetkan dalam cuka atau air asin.
Di Indonesia, acar biasanya dijadikan pelengkap saat makan sate atau nasi goreng.
Ribuan Tahun Lalu
Menurut para peneliti, acar sudah ada sejak 2.400 SM. Orang yang pertama kali membuat dan memakan acara adalah orang Timur Tengah.
Daerah Timur Tengah sangat panas. Supaya sayur dan buah tidak mudah rusak, mereka pun mengolahnya menjadi acar.
BACA JUGA:Persik, Buah dari Para Dewa yang Sering Ada di Acara Pernikahan
Setelah dijadikan acar, sayur dan buah bisa bertahan lama. penduduk Timur Tengah juga bisa makan sayur dan buah kapan saja.
Orang Timur Tengah zaman dulu biasanya membuat acar dengan cara merendam sayur dan buah di dalam cuka atau air asin.
BACA JUGA:Di Balik Upacara Kasada yang Hanya Dilakukan Umat Hindu Suku Tengger
Membuat Acar di Tanah
Masyarakat di Afrika dan di Pulau Pasifik Selatan suka membuat acar dengan cara yang unik, yakni menguburnya di dalam tanah.
Sebelum membuat acar, masyarakat di sana akan menggali lubang dan melapisinya dengan daun pisang. Setelah itu makanan pun akan dimasukkan dan ditutup dengan daun pisang.
Selain bisa mengawetkan, mengubur makanan di tanah juga bisa menjadi cara ampuh untuk mengamankan sumber makanan dari ancaman badai tropis.
BACA JUGA:Walaupun Kecil, Biji Mentimun Juga Kaya Manfaat
Mengatasi Kram Otot
Air atau cuka yang digunakan untuk membuat acar biasanya punya rasa asin dan asam yang menyengat. Namun, beberapa orang suka meminum air tersebut.
Air acar bisa menghentikan kram otot lebih cepat. Itu karena cuka dalam jus acar bisa mengirim sinyal ke otak supaya menghentikan kram.
Lihat video ini juga, yuk!
Menuju Dua Dekade, National Geographic Indonesia Gelar Pameran Foto Sudut Pandang Baru Peluang Bumi
Source | : | cbc.ca |
Penulis | : | willa widiana |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR