Bobo.id – Salah satu produk kesenian yang khas dari Pulau Bali adalah seni ukir.
Hasil seni ukir ini banyak digunakan sebagai bagian dalam tempat suci, pembuatan rumah, dan juga sebagai pajangan atau oleh-oleh.
Bahan Baku Pembuatan
Umumnya, ukiran Bali menggunakan kayu jati, moja gaung, dan kayu cempaka. Namun, selain kayu, seni ukir di Bali juga ada yang menggunakan batu padas.
BACA JUGA:Uniknya Tari Gopala dari Bali, Gerakannya Meniru Si Gembala Sapi
Seni ukir batu padas biasa digunakan dalam pembangunan tempat suci dan kelengkapan di dalamnya.
Saat ini, seni ukir batu padas juga digunakan untuk membuat cendera mata. Perajin ukiran batu padas banyak ditemui di Desa Belayu, Tabanan.
Proses Pembuatan
Pada seniman ukir yang sudah terbiasa membuat ukiran, maka bahan yang akan diukir tidak perlu digambar, melainkan langsung diukir.
Namun, bila kita baru mulai belajar mengukir, sebaiknya didahulukan dengan menggambar desainnya terlebih dahulu.
BACA JUGA:Sayur Ares, Sayur dari Pelepah Pisang yang Populer di Bali dan Lombok
Setelah itu, bisa kita terapkan desain tersebut pada kayu atau batu yang ingin diukir. Proses mengukir ini dilakukan dengan palu dan satu set pahat ukir dalam berbagai ukuran. Sesuaikan ukuran pahat dengan motif yang ingin diukir.
Kayu yang sudah selesai diukir kemudian dihaluskan, kemudian melalui proses finishing hingga siap digunakan atau dijual.
Ciri Khas Ukiran Bali
Selain Bali, ada beberapa daerah di Indonesia yang juga memiliki seni ukir. Nah, secara umum terdapat ciri khas dari seni ukiran Bali, yaitu motif daun, bunga, dan buah yang merupakan perpaduan bentuk cembung dan cekung.
Ada juga yang mengatakan bahwa ciri khas lainnya berupa adanya benangan yang melingkar sampai lahir ujung-ujung yang ikal pada ukiran.
BACA JUGA:7 Patung Tertinggi di Dunia, Garuda Wisnu Kencana Urutan ke-2, lo!
Beberapa desa di Bali yang terkenal dengan seni ukirnya adalah Desa Mas – Ubud, Desa Peken Belayu, Desa Tangep – Mengwi, Desa Marga – Tabanan, dan Desa Guwang – Sukawati.
Dari Zaman Kerajaan
Motif kesenian Bali yang khas ternyata merupakan hasil peninggalan zaman kerajaan terdahulu. Motif ini semakin lama semakin mengalami kemajuan sehingga muncul berbagai variasi motif yang baru.
BACA JUGA:5 Fakta Patung Garuda Wisnu Kencana yang Lebih Tinggi dari Liberty
Dua kerajaan yang banyak mempengaruhi ragam kesenian ukiran Bali adalah Padjajaran dan Majapahit.
Penulis | : | Putri Puspita |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR