Bobo.id – Beberapa minggu ini, mungkin teman-teman sering mendengar berita tentang gempa bumi di Lombok.
Dalam waktu kurang dari dua minggu, Lombok dan daerah sekitarnya sudah mengalami lebih dari 660 gempa.
Bencana alam ini tentu saja memberikan dampak serius bagi warga di sana.
Mulai dari hancurnya rumah-rumah dan gedung sampai korban yang luka-luka bahkan meninggal.
Selain itu, gempa bumi ini ternyata menyebabkan peningkatan dan penurunan daratan, lo.
BACA JUGA: Di Mana Kita Dapat Melihat Informasi Resmi Gempa Bumi?
Perubahan Daratan
Di Lombok Utara, gempa bumi ini membuat daratan menjadi naik sekitar 15 sampai 40 sentimeter.
Namun, di daerah Teluk Nara, daratan mengalami penurunan sekitar 21 sentimeter.
Menurut seorang ahli tsunami bernama Bapak Widjo Kongko, ternyata peningkatan dan penurunan daratan ini merupakan hal yang wajar terjadi.
Ini merupakan fenomena alamiah yang biasa terjadi kalau ada gempa bumi.
Peningkatan dan penurunan ini merupakan efek dari aktivitas tektonik subduksi atau tumbukan lempeng.
BACA JUGA: Rumah Tradisional Indonesia Lebih Tahan Gempa
Kenapa Bisa Naik dan Turun?
Peningkatan dan penurunan daratan ini dipengaruhi oleh sumber gempa bumi.
Daratan yang mengalami peningkatan terjadi karena desakan lempeng saat bertabrakan.
Sedangkan penurunan daratan terjadi karena tarikan lempeng saat tabrakan.
Jadi, gerakan lempeng-lempeng yang bergerak ke segala arah inilah yang membuat gempa bumi dan daratan menjadi bergeser.
BACA JUGA: Jika Terjadi Gempa, Segera Lakukan 5 Hal Ini untuk Penyelamatan
Apa Dampaknya?
Perubahan daratan karena gempa bumi ini mengakibatkan rusaknya beberapa infrastruktur.
Misalnya, dermaga, pemukiman, jalan, saluran air, dan lain-lain.
Peningkatan daratan bisa membuat mata air menjadi lebih sedikit dan pohon mangrove bisa saja mati karena kekurangan air.
Namun begitu, peningkatan daratan juga bisa menambah luas daratan Indonesia.
BACA JUGA: Lakukan 5 Hal Ini Ketika Terjadi Gempa Saat Kita di Dalam Gedung
Lihat video ini juga, yuk!
Terbit Hari Ini, Mengenal Dongeng Seru dari Nusantara di Majalah Bobo Edisi 35, yuk!
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Cirana Merisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR