Bobo.id - Jika berkunjung ke Bali saat ini, kamu akan merasa bahwa suhu di Bali mengalami penurunan atau lebih dingin daripada biasanya.
Ini terjadi di tengah musim kemarau. Mengapa demikian?
Matahari Bersinar, Suhu Menurun
Matahari tetap bersinar di musim kemarau di Bali, tetapi suhu udara yang dirasakan semakin menurun.
Bahkan, BMKG Wilayah III Denpasar pernah mencatat suhu menurun menjadi 20 derajat celcius. Fenomena ini tidak biasa di tengah musim kemarau di Bali.
BACA JUGA:Suhu Mencapai 9 Derajat Celcius, Ini Kota Terdingin di Indonesia
Kondisi Atmosfer dan Angin
Peristiwa penurunan suhu terjadi karena pengaruh kondisi atmosfer bumi yang mengandung uap air yang rendah.
Kondisi ini menyebabkan energi radiasi yang dilepaska oleh bumi ke luar angkasa pada malam hari tidak dapat tersimpan.
Padahal, energi itu yang digunakan untuk meningkatkan suhu atmosfer di bumi.
Alasan kedua adalah pada bulan Juli, wilayah Australia berada dalam periode musim dingin sehingga angin yang berembus dari Australia bersifat dingin dan kering.
BACA JUGA:Atmosfer, Lapisan Pelindung Planet
Hingga September
Penurunan suhu di Bali diperkirakan akan terus terjadi hingga bulan September. Namun, ada perbedaan besaran suhu di berbagai daerah di Bali dengan rentang 20 derajat celcius hingga 30 derajat celcius.
Penurunan suhu juga terjadi di daerah bagian Indonesia Tengah lainnya, seperti Nusa Tenggara Barat.
BACA JUGA:Suhu di Gunung Biasanya Lebih Dingin, Apa Sebabnya?
Nah, untuk kamu yang akan bepergian, sebaiknya mempersiapkan jaket serta jas hujan untuk mempersiapkan diri menghadapi perubahan suhu dan cuaca yang tidak pasti.
Penulis | : | Putri Puspita |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR