Bobo.id – Pernahkah teman-teman tahu pasukan Denjaka? Pasukan khusus antiteror dari TNI AL ini memang jarang diketahui.
Meski begitu, ternyata kekuatan para anggotannya luar biasa. Bahkan, pasukan dari negara lain pun takut, lo.
Berasal dari Anggota Terbaik TNI AL
Pasukan khusus TNI AL Detasemen Jala Mangkara (Denjaka) isinya bukan orang sembarangan. Para anggotanya merupakan orang-orang terbaik di satuannya.
Begitu luar biasanya para anggota Denjaka, sampai diibaratkan bahwa satu pasukan Denjaka sama dengan 120 orang TNI biasa.
Keren, ya?
BACA JUGA: Pasukan Pengawal Presiden Dibagi Menjadi 4 Grup, Apa Bedanya?
Sudah Dimulai Sejak 4 November 1982
Pembentukan Denjaka sudah dimulai sejak diterbitkannya Surat Keputusan KSAL No.Skep/2848/XI/1982 tertanggal 4 November 1982.
Namun, saat itu namanya Pasukan Khusus Angkatan Laut (Pasusla).
Tugasnya adalah menanggulangi berbagai bentuk ancaman keamanan di transportasi laut sipil, kapal perang TNI AL, maupun instansi penting yang berada di tepi pantai atau di tengah laut.
Ancaman itu dapat berupa sabotase, penyanderaan, maupun pembajakan. Denjaka dipimpin perwira berpangkat letnan kolonel.
Di awal pembentukannya, pasusla beranggotakan 70 prajurit pilihan yang berasal dari Satuan Pasukan Katak (Kopaska) dan Batalion Intai Amfibi Marinir (Yontaifib).
BACA JUGA: Ini Dia Pasukan Pengawal yang Rela Berkoban Nyawa Demi Presiden
Sejak itu Pasusla menjadi satuan antiteror yang pembinaannya khusus di bawah Komandan Korps Marinir.
Secara resmi nama “Detasemen Jala Mangkara” mulai dipakai sejak keluarnya Surat Keputusan KSAL No.Kep/42/VII/1997 tertanggal 31 Juli 1997.
Kemampuan Khusus yang Beragam
Kerennya lagi, Denjaka tidak hanya punya ilmu bertempur. Mereka juga dibekali ilmu kejiwaan dan analisa situasi khusus.
Sebelum menyerang musuh, biasanya ada tim pendahulu yang bertindak sebagai negosiator dengan teroris.
Negosiator maksudnya adalah orang yang bisa bernegosiasi atau berunding menawarkan jalan damai kepada teroris.
Di samping agar tahu apa yang dituntut oleh teroris, dari negosiasi juga dapat mengulur waktu cukup lama agar unit serbu sempat menyiapkan diri sebaik mungkin.
Tak hanya itu, para negosiator juga bertugas “membaca” kemampuan, kekuatan, tipu muslihat, sekaligus kelemahan teroris.
BACA JUGA: 3 Januari 1946, Awal Mula Adanya Pasukan Pengamanan Presiden
Jika usaha menuju jalan damai tidak tercapai, unit serbu segera dikerahkan. Unit ini terbagi dalam tiga tim, yakni tim atas air, bawah air dan lintas udara.
Masing-masing tim beranggotakan selusin prajurit dengan spesialisasi beragam.
Mulai dari penjinakan bahan peledak, medis, komunikasi elektronik dan teknologi informasi. Ada banyak sandi yang dipakai dalam operasi Denjaka.
Isyarat operasi bisa disandikan dengan “KILAT”, penundaan dengan “MENDUNG”, dilanjutkan dengan “CERAH”.
Waktu yang dibutuhkan oleh ketiga tim serbu Denjaka sejak masuk ke lokasi sasaran, melakukan serangan dadakan, sampai evakuasi biasanya tak lebih dari 15 menit.
Keren, ya?
Namun, pasukan Denjaka ini jarang diketahui. Pasukan ini pun terkesan misterius, karena penugasannya sering dirahasiakan.
Lihat juga video ini, yuk!
Source | : | Intisari,Berbagai Sumber |
Penulis | : | Iveta Rahmalia |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR