Bobo.id - Di sekolah, kita mempelajari tentang jamur dan ciri-cirinya, juga tempat di mana jamur bisa hidup.
Seperti yang kita tahu, jamur ini ada yang bisa dimakan, ada pula yang tidak bisa dimakan karena beracun.
Menurut para ahli botani, ada sekitar 70.000 jenis jamur, lo. Banyak sekali, ya!
Baca Juga : Rendam Kaki dengan Bahan Alami Bisa Hilangkan Lelah, Jamur, dan Bau
Myxomycetes dan Eumycetes
Jamur-jamur yang banyak itu terbagi menjadi dua kelompok yaitu Myxomycetes dan Eumycetes. Apa itu?
Singkatnya, Myxomycetes adalah jamur yang bisa bergerak dengan cara menggelincir seperti amoeba.
Selain disebut sebagai jamur lendir, Myxomycetes ini sering disebut sebagai binatang karena kemampuannya berpindah tempat.
Baca Juga : Tidak Dibuang, Kotoran Panda Bisa Diubah Jadi Barang Bermanfaat
Sedangkan, Eumycetes adalah kelompok jamur yang tidak bergerak.
Jamur jenis ini memiliki banyak cabang-cabang yang membentuk tubuh jamur, namanya hifa.
Beberapa jenis jamur yang termasuk dalam jenis ini adalah cendawan dan kapang yang dalam bahasa Inggris disebut mold.
Cendawan adalah jamur yang biasa tumbuh di batang-batang pohon yang lembap, bentuknya seperti jamur di game Mario Bros itu, lo, hihi!
Kalau jamur kapang, adalah jamur yang tumbuh pada makanan yang sudah basi. Misalnya seperti roti tawar di rumah kita.
Baca Juga : Para Ilmuwan Menyatakan, Hiu Bonnethead Sebagai Hiu Omnivora
Jamur Parasit dan Jamur Saprofit
Nah, teman-teman, penasaran tidak, bagaimana jamur bisa memperoleh makanannya?
Ternyata ada beberapa cara yang digunakan jamur untuk memperoleh makanannya.
Berdasarkan caranya mencari makanan, jamur ada yang disebut sebagai parasit dan saprofit.
Jamur parasit akan menumpang pada makhluk hidup lainnya dan mencari makan dengan mengambil nutrisi dari inangnya.
Kalau jamur saprofit, mereka tumbuh dan mengambil makanan dari sisa-sisa nutrisi makhluk hidup yang sudah mati atau membusuk.
Baca Juga : Tidak Hanya Berwarna Kuning, Ada juga Jagung Ungu, lo! Sudah Coba?
Lalu, Bagaimana dengan Jamur di Roti?
Jawabannya adalah jamur kapang suka mengambil nutrisi dari inang yang ditumbuhinya.
Ada kapang sarang laba-laba dan kapang bulu binatang, suka mengambil nutrisi dari sayur dan buah.
Sedangkan, kapang aspergilus menyukai karbohidrat. Makanya ia tumbuh pada roti yang kaya akan karbohidrat.
Dengan cara makan yang seperti ini, jamur kapang bisa memperpanjang cabang-cabang filamen atau benang-benang yang membentuk cabang tubuhnya.
O iya, teman-teman, ada beberapa jamur yang makan bakteri di pohon dan daun yang membusuk
Ada juga jamur yang hidup dan mendapatkan makanan dari serangga seperti jamur larva tonggeret.
Pintar-pintar, ya, cara jamur bertahan hidup!
Lihat video ini juga, yuk!
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | National Geographic Indonesia |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR