Bobo.id - Pernahkah kamu melihat foto-foto bergantinya bentuk bulan seperti gambar di atas? Indah sekali, ya.
Teman-teman pernah tidak, sih, bertanya kenapa bulan bentuknya kadang bulat, kadang sabit, dan kadang setengah lingkaran.
Mengapa Itu Bisa Terjadi?
Tenang saja, bulan tidak berubah bentuk, kok. Inilah yang dinamakan fase bulan, teman-teman.
Teman-teman tahu, kan, kalau bulan merupakan satelit alami dari bumi?
Sehingga, selain berputar pada porosnya sendiri, ia juga mengikuti bumi yang mengelilingi matahari.
Baca Juga : NASA Sedang Jalankan Misi untuk Kembali ke Bulan, Seperti Apa, ya?
Pada saat-saat tertentu bulan akan berada di posisi-posisi yang membuatnya nyaris tak terlihat, sedikit bercahaya, atau menjadi sangat terang.
Karena bulan memantulkan cahaya dari matahari, bentuk cahaya yang kita lihat sesungguhnya adalah cahaya dari matahari, teman-teman.
Sehingga ada fase-fase di mana bulan berubah-ubah bentuknya.
Foto Rangkaian Fase Bulan Purnama
Nah, biasanya fase bulan purnama jadi saat yang paling ditunggu-tunggu.
Karena pada saat itu warna bulan menjadi sangat cantik. Apalagi untuk diabadikan dalam foto.
Baca Juga : Keren! Setelah Sekian Lama, Akhirnya Peneliti Menemukan Air di Bulan
Para fotografer biasanya menunggu-nunggu momen ini.
Karena pada saat terjadi fenomena pergantian fase bulan, mereka bisa 'merekam' fase pergeseran cahaya tersebut ke dalam gambar.
Kok bisa ya? Padahal kan bulan nya terus menerus bergerak?
Membutuhkan Waktu Berjam-jam
Ternyata, dibutuhkan waktu berjam-jam untuk mengambil satu gambar fase bulan yang bergerak saat bulan purnama!
Pertama-tama, seorang fotografer harus berada di tempat yang cukup lapang di malam hari.
Baca Juga : Selain Bulan, Ternyata Bumi Memiliki Satelit Alami Lainnya, Kok Bisa?
Hal ini dimaksudkan agar kameranya bisa menangkap gambar bulan tanpa terhalang benda-benda lain nya.
Apa tidak boleh jika ada pemandangan lain selain langit? Tentu saja boleh.
Ada kok, fotografer yang menyertakan gedung pencakar langit atau bukit-bukit di dalam fotonya.
Dibantu Tripod dan Lensa Khusus
Nah, karena prosesnya memakan waktu yang lama, fotografer tersebut membutuhkan bantuan tripod.
Tripod atau kaki tiga, dapat membantu kamera berdiri tegak menghadap ke langit.
Biasanya, para fotografer akan menggunakan kamera digital SLR dan lensa khusus untuk memotretnya.
Hal ini dikarenakan saat memotret di malam hari, cahaya yang membantu kamera membentuk gambar, sangat sedikit.
Baca Juga : Wow, Ada Bulan Baru yang Berjalan Melawan Arah di Jupiter!
Pengaturan yang Ribet
Teknik untuk memotret rangkaian fase bulan tersebut namanya Multiple Exposure, teman-teman.
Ternyata, gambar tersebut nantinya harus dipotret satu persatu, lo!
Ditambah lagi, untuk setiap pergerakan, pengaturan diafragma, kecepatan, dan ISO juga harus kembali di atur agar sesuai.
Baca Juga : Palu dan Bulu yang Dijatuhkan di Bulan, Manakah yang Lebih Dulu Menyentuh Permukaan?
Kira-kira, untuk membuat foto rangkaian tersebut, dibutuhkan empat jam!
Setelahnya, gambar-gambar tersebut akan ditumpuk atau disusun menggunakan aplikasi edit foto di komputer.
Hebat, ya, para fotografer bulan!
Tonton video ini juga, yuk!
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | www.nikonusa.com |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR