Bobo.id - Apakah kamu sudah pernah menonton film Legend of the Guardians?
Jika sudah, tentu kamu tidak asing dengan kawanan burung hantu spesies Tyto alba.
Yap. Kawanan burung hantu yang ada di film itu merupakan jenis burung hantu serak Jawa, nama lokal Tyto alba di Indonesia.
Jika ada banyak burung hantu terlihat galak atau jutek, lain dengan burung hantu yang satu ini.
Burung hantu serak jawa ini memiliki wajah yang sangat menggemaskan.
Tyto alba memiliki wajah dengan dominasi bulu berwarna putih.
Uniknya, wajahnya mudah kita kenali karena berbentuk jantung.
Baca Juga : Seperti Hewan, Tanaman Juga Bisa Hibernasi Musim Dingin, lo!
Warna bulu dari burung ini pun lebih banyak didominasi warna putih, abu-abu muda dan kecokelatan.
Sehingga ia terlihat ramah dan tidak menakutkan.
Tapi, jangan salah menilai penampilannya.
Jangan lupa juga kalau burung hantu merupakan salah satu satwa yang ada di puncak rantai makanan.
Mereka adalah top predator!
Berdasar penelitian terhadap beratus-ratus jenis burung hantu, Tyto alba adalah pemenang dalam urusan mengenali suara mangsanya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa burung Tyto alba bisa menangkap mangsa dalam suasana yang gelap gulita.
Baca Juga : Burung Macaw Inspirasi Blu dan Jewel di Film Rio Dinyatakan Punah
Tyto alba memiliki kemampuan untuk mengenal dari mana arah suara datang dan mengingat suara yang pernah ia dengar sebelumnya.
Artinya, burung ini tahu apabila mangsanya sedang berlari, menggaruk, atau sedang makan.
Burung hantu jenis ini merupakan salah satu jenis yang paling mudah ditemukan hampir di seluruh dunia, lo.
Habitatnya mencakup Amerika Utara, Amerika Selatan, Eropa, Afrika, India, Asia Tenggara, dan Australia.
Tyto alba juga suka tinggal di area yang terbuka, di mana mereka bisa bebas mencari mangsa.
Makanya, kalau di Indonesia, kadang-kadang burung ini suka bertengger di pohon sambil memantau area persawahan.
Baca Juga : Mengintip Kehidupan Satwa Liar di Taman Nasional Kruger
Yap, mereka mencari tikus-tikus di area sawah!
Menurut peneliti, burung ini setidaknya memakan satu ekor tikus setiap harinya.
Banyaknya populasi burung ini sangat menguntungkan petani, karena mereka bisa mengurangi jumlah tikus di area pertanian.
Hihi.. Sambil berburu, sekalian membantu Pak Tani, ya?
Oya, karena ia berburu di dekat area pertanian, biasanya Tyto alba tinggal tidak jauh dari area itu, lo.
Karenanya, meski termasuk burung berukuran besar, Tyto alba juga ada yang tinggal di atap-atap gedung dan pemukiman manusia.
Baca Juga : Populasinya Semakin Berkurang, Penyu Jadi Hewan yang Terancam Punah!
Lihat video ini, yuk!
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR