Bobo.id - Jus, minuman bersoda, daging, ikan, buah-buahan, bahkan beberapa sayuran ada yang dikemas menggunakan kemasan kaleng.
Jika melihat masa kadaluarsa yang ada pada makanan kemasan kaleng, ternyata makanan kaleng bisa bertahan lama, lo, teman-teman.
Karena bisa membuat makanan bertahan cukup lama, proses pengalengan makanan pun menjadi salah satu cara mengawetkan makanan.
Proses pengawetan makanan sudah dilakukan sejak tahun 12.000 Sebelum Masehi oleh orang-orang Amerika dengan berbagai cara.
Baca Juga : Wah, Ada Rumput Laut Rasa Daging Asap! Kok, Bisa, ya?
Mereka akan mengawetkan makanan dengan cara mengeringkan, memanggang, mengasinkan, dan mengasamkan makanan.
Namun ternyata cara ini kurang berhasil dilakukan karena berbagai proses tersebut mengubah rasa asli dari makanan tersebut dan rasanya menjadi aneh.
Masalah makanan muncul ketika terjadi perang di Perancis, karena gizi yang didapatkan oleh para tentara dari makanan yang diawetkan menjadi tidak baik.
Pada tahun 1795, Napoleon Bonaparte, pemimpin perang saat itu kemudian menawarkan hadiah untuk siapapun yang berhasil menemukan cara untuk mengawetkan makanan untuk para tentara.
Baca Juga : Kenapa Ikan Makarel Kalengan Bisa Mengandung Cacing?
Nicola Appert akhirnya memberikan ide untuk mengawetkan makanan dengan cara memasukkan makanan ke dalam botol kaca, menutup botol dengan gabus, kawat, dan lilin penyegel.
Botol kaca tersebut lalu direbus selama 12 jam dan metode ini kemudian dikenal dengan metode appertisasi.
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | Qraved,historia.id |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR