Bobo.id - Teman-teman sudah pernah mendengar tentang monyet salju?
Kalau kebanyakan primata tinggal di hutan tropis, monyet yang satu ini bisa tinggal di tempat yang dingin.
Yap. Hewan endemik di wilayah utara Jepang ini memang punya kemampuan beradaptasi yang tinggi, teman-teman.
Secara fisik, monyet ini berukuran seperti monyet pada umumnya.
Bulunya berwarna abu-abu muda dan tebal.
Bulunya ini akan tumbuh semakin panjang dan tebal saat musim dingin tiba.
Yang lucu, kulit wajah mereka berwarna merah. Hihi..
Baca Juga : Walaupun Termasuk Negara Tropis, di Indonesia Ternyata Ada Salju, lo!
Monyet salju juga dikenal suka berendam di kolam air panas, lo.
Tempat yang terkenal untuk melihat para monyet ini berendam adalah Jigokudani Monkey Park Nagano.
Mereka melakukan aktivitas ini saat cuaca sedang bersalju.
Memangnya kenapa mereka berendam?
Baca Juga : Bisa Masuk Kantong Baju, Monyet Ini Paling Kecil di Dunia
Yap. Mereka juga bisa merasa kedinginan, teman-teman.
Tapi, ada fakta menarik monyet salju selain berendam untuk menghangatkan tubuh.
Para peneliti Universitas Kyoto menemukan kalau aktivitas berendam ini dilakukan monyet untuk menghilangkan stres.
Alasan ini sama dengan manusia yang juga berendam di kolam air panas supaya rileks dan tenang.
Ini menunjukkan kalau penyesuaian perilaku yang dilakukan oleh monyet salju bisa membantunya mengatasi stres yang timbul karena iklim dingin.
Benar-benar jago beradaptasi, ya!
Baca Juga : Ezo Momonga, Tupai Super Lucu dari Jepang yang Bisa Terbang!
Monyet salju terlihat berendam dalam air panas pertama kali di tahun 1963, teman-teman.
Saat itu ada seekor monyet salju betina yang berendam di air panas, dan kemudian monyet lainnya mengikuti perilaku ini.
Karena ini, pihak pemandian pun mengkhususkan sebuah kolam pemandian untuk monyet saja.
Ini dilakukan agar air di pemandian untuk manusia tetap bersih.
O ya, karena kemampuan adaptasinya ini, monyet salju menjadi satu-satunya primata selain manusia yang tinggal di wilayah paling utara, lo.
Baca Juga : Fortune Cookie yang Dikenal dari Tiongkok, Awalnya dari Jepang, lo!
Lihat video ini, yuk!
Source | : | Live Science |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR