Bobo.id - Jepang mempunyai sebuah alat transportasi yang menjadi kebanggan penduduknya, yaitu sebuah kereta cepat yang bernama Shinkansen.
Ternyata selain Jepang, ada juga, lo, negara yang punya kereta cepat, bahkan bisa melaju lebih cepat dari Shinkansen!
Sebuah kereta cepat bernama Train a Grande Vitesse (TGV) beroperasi untuk pertama kalinya di Eropa, tepatnya Perancis pada 27 September 1981.
Ide awal penciptaan kereta ini adalah untuk mempercepat jarak tempuh orang-orang dan dapat membantu aktivitas seseorang.
Baca Juga : Benarkah Belanda Menjajah Indonesia Selama 350 Tahun? Berikut Faktanya
Pada awal prototype atau prototipe kereta cepat diluncurkan pada tahun 1960-an, kereta cepat ini menggunakan turbin gas dan memproduksi listrik sendiri yang berasal dari minyak.
Namu prototipe ini mendapat respons yang kurang baik, karena pada saat itu harga minyak sedang tinggi.
Akhirnya pada tahun 1974 prototipe dengan nama TGV mulai dikembangkan dengan berbagai teknologi untuk menyempurnakan rancangan kereta ini dan selesai pada tahun 1981.
Pada 22 September, presiden Perancis saat itu, Francois Mitterland meresmikan kereta TGV yang akan melayani perjalanan dari kota Paris menuju kota Lyon.
TGV yang mempunyai delapan gerbong ini dapat melaju lebih cepat dari kereta Shinkansen yang dikembangkan oleh Jepang pada 1960-an.
Shinkansen dapat melaju dengan kecepatan hingga 270 kilometer per jam, sedangkan TGV dapat melaju lebih cepat, bahkan sampai 380 kilometer per jam!
Baca Juga : Kenapa Mata Uang Setiap Negara Berbeda-beda? Ini Penjelasannya
Dengan kecepatan super yang dimiliki TGV, kereta ini tentu disambut dengan sangat antusias oleh warga Perancis, nih.
Karena jarak dari kota Paris ke kota Lyon yang mencapai 450 kilometer dapat ditempuh hanya dalam waktu 2 jam 40 menit, lo, dengan kereta cepat TGV.
Pada 27 September 1981, warga Perancis pun akhirnya bisa menikmati kereta cepat pertama yang ada di Eropa, nih.
Para penumpang pun merasa puas dengan kereta ini karena mampu melayani mobilitas mereka yang tinggi.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR