Bobo.id - Nama pulau Bali tentunya sudah tak asing lagi bagi orang-orang.
Baik kita penduduk Indonesia, sampai wisatawan mancanegara.
Namun, di sebuah tempat wisata air di Bali, yang terkenal adalah betapa kotornya laut di dalamnya, lo, teman-teman.
Manta Bay, Bali, adalah tempat yang populer bagi para penyelam yang ingin berenang sambil melihat ikan pari dari jarak yang dekat.
Sayangnya, bukan hanya berenang bersama ikan pari, para penyelam kini juga harus melihat ikan ini berenang di antara sampah plastik.
Baca Juga : Lingkaran Misteri di Dasar Laut Ini Ternyata Karya Ikan Buntal, lo!
Seorang penyelam scuba sempat merekam seekor ikan pari yang kebingungan menemukan jalan ke luar di antara kepungan sampah.
Sampah-sampah ini kebanyakan adalah alat makan sekali pakai, plastik pembungkus, popok, dan masih banyak lagi.
Sampah-sampah ini datang dari tempat-tempat wisata dan sungai-sungai yang mengalir ke lautan.
Ahli lingkungan Brooke Pyke, mengatakan kalau ini berbahaya karena ikan tidak memiliki kemampuan untuk membedakan makanan dengan sampah.
Ikan pari yang makan zooplankton juga kesulitan menemukan makanan di antara sampah-sampah.
Sudah banyak penelitian yang menemukan soal ini, lo, teman-teman. Banyak hewan laut yang di dalam perutnya ditemukan sampah plastik.
Baca Juga : Sumur Thor Terlihat Seperti Menguras Lautan, Bagaimana Bisa?
Brooke Pyke yang merupakan peneliti dari Marine Megafua Foundation menyelam di Manta Bay setiap harinya.
Ketika menemani tamu-tamu menyelam, Brooke merasa malu karena air lautnya sangat kotor dan penuh sampah.
Ia pun juga mengumpulkan sampah-sampah yang ada di perairan ini agar tidak termakan oleh hewan laut.
Meskipun ada yang berusaha membersihkan, kita lah yang paling bertanggung jawab, teman-teman.
Karena manusia di daratan yang membuat sampah ini sampai ke laut.
Baca Juga : Sampah Sedotan Semakin Menumpuk, Kita Kurangi Pemakaiannya, yuk!
Bagaimana caranya agar kamu bisa menguranginya?
Kurangi pemakain plastik adalah yang utama, teman-teman.
Misalnya dengan selalu membawa botol minum sendiri agar tidak membuang botol plastik.
Ketika Mama berbelanja, ingatkan beliau untuk membawa tas belanja sendiri.
Kemudian jika bisa tidak minum menggunakan sedotan plastik, atau menggunakan sedotan yang bisa dipakai berulang kali.
Jika di rumah ada banyak plastik pembungkus, kita juga bisa mencari cara untuk mendaur ulang sampah ini.
Lindungi Bumi kita, yuk, teman-teman!
Baca Juga : Sampah Popok Menumpuk di Sungai, Ini Bahayanya Bagi Lingkungan
Kita lihat video ini, yuk!
Contoh Bentuk Kesenian Tradisional di Indonesia, Materi Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka
Source | : | National Geographic Indonesia |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR