Seperti yang kita tahu, sumber cahaya utama adalah bintang, seperti Matahari.
Jika semesta dipenuhi begitu banyak bintang, kenapa cahaya yang terpancar tidak bisa membuat langit terang?
Ternyata jika alam semesta begitu luas dan berusia sangat tua, kita akan mengharapkan langitnya sangat terang karena cahaya bintang.
Karena di setiap sudut langit di ruang angkasa ada begitu banyak bintang.
Namun, pada kenyataanya kita tetap melihat langit yang hitam.
Ini namanya, Paradoks Olbers, teman-teman.
Baca Juga : Orion Si Pemburu, Rasi Bintang yang Paling Terang di Langit Malam
Di mana harapan kita melihat langit sangat terang, namun kenyataannya langit di semesta selalu gelap.
Menurut para peneliti antariksa, ini bisa dijelaskan lewat usia alam semesta.
Alam semesta ternyata belum cukup tua menurut peneliti, usianya sekitar 15 miliar tahun.
Artinya, kita hanya bisa melihat objek sejauh cahaya bisa melakukan perjalanan dalam 15 miliar tahun.
Cahaya dari bintang yang jaraknya jauh, tidak bisa mencapai kita dan membuat langit menjadi cukup terang.
Baca Juga : 9 Fakta Galaksi Bimasakti, Perlu Ribuan Tahun untuk Menghitung Bintang di Dalamnya!
Ada juga penjelasan lain tentang langit gelap.
Mungkin karena bintang yang bergerak menjauh dari kita.
Sehingga gelombang cahaya yang dihasilkan juga jadi semakin panjang, dan semakin berwarna merah.
Nah, semakin jauh, kita juga tidak bisa melihat cahayanya, teman-teman.
Baca Juga : Bintang Terkecil yang Pernah Ditemukan, Hanya Sebesar Planet Saturnus
Source | : | NASA |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR