Bobo.id - Kanguru merupakan hewan asal Australia yang mempunyai kantung di perutnya, berbadan besar, dan mempunyai ekor yang kuat.
Indonesia juga punya, lo, kanguru yang berasal dari Papua dan disebut kanguru pohon Wondiwoi.
Jika teman-teman belum pernah mendengar mengenai kanguru asli Indonesia ini, dikarenakan sudah 90 tahuun lamanya kanguru pohon ini menghilang dan tidak terlihat.
Meskipun namanya kanguru, tapi kanguru pohon Wondiwoi yang mempunyai nama lain Dendrolagus mayri ini mempunya tubuh yang sangat berbeda dengan kanguru dari Australia, lo.
Baca Juga : Mengenal Elk, Hewan Bertanduk Besar dan Kokoh yang Masih Saudara Rusa
Kanguru pohon memiliki tubuh yang lebih kecil dan kaki yang lebih pendek dari kanguru, berat tubuhnya pun hanya berkisar antara 6 sampai 12 kilogram saja.
Meskipun bertubuh kecil, kanguru pohon bisa melompat hingga sejauh 9 meter, lo!
Kanguru pohon pertama dan terakhir kali dilihat oleh seorang ahli biologi legendaris bernama Ernst Mayr pada tahun 1928.
Tapi kanguru pohon itu ditembak dan kemudian dikirim ke Natural History di London. Setelah itu penduduk setempat sudah jarang melihat ada kanguru pohon lagi.
Akhirnya pada tahun 2017 seorang ahli botani dari Inggris bernama Michael Smith penarasan dengan kanguru pohon ini. Ia pun memutuskan untuk mencarinya ke Papua.
Pencarian ini dimulai setelah dirinya mendengar ada kanguru pohon yang terlihat menjelajahi pegunungan Papua, nih.
Dengan dibantu beberapa orang lokal dan mahasisawa Universitas Papua, pak Smith memulai pencariannya pada 23 Juli.
Setelah seminggu mencari, akhirnya kanguru pohon yang dicari oleh pak Smith ini terlihat di pohon dengan ketinggian 1.500 sampai 1.700 meter.
Pak Smith dan timnya menemukan keberadaan kanguru pohon setelah melihat tanda goresan khas yang ditinggalkan kanguru pohon dan kotoran mereka.
Baca Juga : Burung Ara Biru Kuning yang Berumur Panjang, di Mana Habitatnya, ya?
Meskipun menemukan seekor kanguru pohon, namun peneliti belum bisa memastikan jumlah kanguru pohon ini.
Jumlah kanguru pohon di Papua mengalami penurunan karena perburuan yang berlebihan, penebangan hutan, perkebunan kelapa sawit, dan juga pertambangan.
Namun kanguru pohon yang ditemukan pak Smith ini beruntung, karena dirinya tinggal di hutan bambu yang lebat dan sulit dicapai.
Pak Smith saat ini berfokus untuk mengumpulkan kotoran atau potongan jaringan kanguru pohon untuk mendapatkan DNA dan membandingkan dengan kanguru pohon yang ditemukan tahun 1928.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR