Bobo.id - Mars memiliki jarah yang sangat jauh dan cukup sulit dijangkau oleh para astronaut.
Selain masalah jarak, ternyata ada beberapa risiko berbahaya yang akan dihadapi astronaut, nih.
Untuk mengatasi masalah tadi, banyak pihak yang berusaha mengembangkan sebuah tempat yang dapat digunakan astronaut sebagai tempat transit atau tempat singgah.
Tempat transit ini bisa digunakan saat astronaut sedang dalam perjalanan ke Mars, asteroid, atau tujuan lain di antariksa.
Baca Juga : Bisakah Melihat Stasiun Antariksa Internasional Tanpa Bantuan Alat?
Salah satu yang ingin membuat tempat transit bagi astronaut adalah Lockheed Martin, sebuah perusahaan aerospace yang membuat prototipe atau contoh teknologi penunjang kehidupan di ruang angkasa.
Perusahaan ini bekerja dengan NASA untuk merancang sebuah habitat di ruang angkasa yang dapat digunakan oleh para astronaut.
Habitat ini akan disebut sebagai motel untuk antariksawan dan berbentuk silinder seperti kontainer.
Motel ini nantinya akan memiliki panjang 22 kaki dan lebar 16,5 kaki dan lebih besar dibandingkan kapsul Soyuz milik Rusia yang bisa membawa astronaut bepergian ke Stasiun Ruang Angkasa Internasional.
Seperti hotel pada umumnya, motel antariksawan ini akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas, nih.
Di dalam motel antariksawan akan dilengkapi dengan tempat tidur, toilet, peralatan olahraga, ruang penyimpanan, dapur, dan juga area untuk eksperimen sains.
Teknologi ini dirancang untuk mewujudkan miniatur stasiun ruang angkasa milik NASA yang akan mengorbit di Bulan.
Baca Juga : 5 Fakta Rasi Bintang yang Wajib Kamu Tahu Saat Amati Langit Malam
Fungsi dari miniatur tersebut adalah sebagai stasiun untuk misi ke Bulan atau lebih jauh.
Prototipe yang akan dibuat ini adalah pembaruan dari prototipe sebelumnya yang sudah pernah dibuat, yaitu Donatello yang tidak pernah terbang ke antariksa.
Selain Donatello, ada juga Leonardo yang saat ini sudah menjadi ruang lemari permanen di stasiun ruang angkasa.
Prototipe ini rencananya akan selesai pada bulan November agar dapat diuji dan dievaluasi oleh NASA pada tahun depan.
Lihat video ini juga, yuk!
Source | : | National Geographic Indonesia |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR