Bobo.id - Salah satu cara terbaik bagi hewan untuk bersembunyi dari pemangsa adalah dengan cara kamuflase.
Yaitu membaur dengan lingkungan di sekitarnya.
Namun, ada hewan yang tidak melakukan metode ini untuk menghindari pemangsa, lo.
Bukannya punya warna kulit atau rambut yang membuatnya bisa sembunyi, hewan-hewan ini justru mudah terlihat oleh pemangsa.
Beberapa hewan punya cara unik untuk mengecoh pemangsa, misalnya dengan warnanya, aroma tubuh, dan suara mereka.
Ini berfungsi untuk memberi tahu pemangsa kalau mereka berbahaya.
Baca Juga : Apakah Serangga Bisa Bersin Seperti Hewan Lainnya?
Ada juga yang melakukan pertahanan diri ketika pemangsa sudah menyerangnya, misalnya dengan mengeluarkan zat kimia yang membuatnya terasa "tidak enak" bagi pemangsa.
Strategi mengecoh pemangsa dengan warna, aroma dan suara ini namanya aposematisme.
Istilah aposematisme berasal dari bahasa Yunani, yaitu kata apo yang artinya "menjauh" dan sema yang artinya "tanda".
Sebenarnya, strategi ini bermanfaat bagi mangsa dan pemangsa, lo.
Pemangsa jadi mengetahui hewan-hewan seperti apa yang tidak bisa ia makan.
Nah, strategi aposematic yang paling banyak ada pada hewan adalah warna kulitnya.
Baca Juga : Di Laut Dalam, Ada Ikan Menyeramkan yang Mirip Karakter Monster Inc.
Karena pemangsa sudah mengetahui kalau warna hewan ini bisa berbahaya, maka hewan yang memilki warna kulit terang menjadi aman.
Bahkan, semakin cerah warna kulit hewan, ia akan terlihat semakin berbahaya bagi pemangsa.
Contoh hewan aposematic adalah katak stroberi beracun yang ada di hutan tropis Panama, Costa Rica dan Nicaragua.
Katak ini berwarna merah dan ungu terang.
Katak ini beracun bagi pemangsa, karena kulitnya yang terang ini memiliki racun alkaloid.
Jenis-jenis katak lain yang berwarna terang juga memiliki racun, teman-teman.
Baca Juga : Kenapa Ada Hewan yang Hidupnya Satu Hari dan Ada yang Ratusan Tahun?
Ada juga, lo, mamalia yang termasuk hewan aposematic.
Yaitu sigung dan luak madu yang memiliki rambut berwarna hitam dan putih pada bagian atas tubuhnya.
Rupanya, bagi predator ini adalah tanda kalau hewan ini bisa menyemprotkan zat berbahaya.
Menariknya, ada juga hewan berwarna terang yang membuatnya terlihat berbahaya, padahal sebenarnya tidak.
Misalnya serangga seperti tawon.
Hmm, rupanya, bukan cuma hewan yang jago bersembunyi saja, ya, yang pintar melindungi diri.
Baca Juga : Hewan yang Memiliki Racun Tidak Terbunuh Racunnya Sendiri, Kok Bisa?
Yuk, lihat video ini juga!
10 Contoh Pelanggaran Hak di Lingkungan Sekolah, Materi Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka
Source | : | Science ABC |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR