Bobo.id - Teleskop antariksa yang membantu NASA menemukan banyak hal di ruang angkasa, Hubble memotret gambar yang mengejutkan dari sebuah formasi bintang aneh, nih.
Formasi bintang yang biasa disebut nebula ini bernama IRAS 05437 + 2502 yang terletak tidak jauh dari pusat galaksi Bima Sakti.
Meskipun nebula ini sudah ditemukan sejak beberapa dekade lalu, tapi masih ada banyak pertanyaan yang sulit untuk dijawab para pakar, nih.
Objek yang tertangkap oleh Hubble ini juga belum diteliti secara detail, tapi yang pasti nebula tersebut sifatnya tidak jelas.
Baca Juga : Setelah Pluto, Ilmuwan Sarankan Bulan Masuk Daftar Planet, Kenapa, ya?
Nebula ini muncul di antara bintang yang terang dan ada awan debu gelap yang mengelilinginya.
Pada penampakan awal, nebula tersebut terlihat mengecil dan berada di wilayah yang agak jauh dari pembentukan bintang.
Badan Antariksa Eropa, salah satu badan yang ikut mengoperasikan Hubble mengatakan bahwa mungkin nebula ini dianggap efek dari radiasi sinar ultraviolet yang menyebabkan pembentukan gas yang indah.
Para ahli memperkirakan gumpalan gas dan debu di sekitar formasi tersebut terbentuk ketika bintang muda dikeluarkan dari wilayah mereka.
Keluarnya bintang muda ini bisa mencapai kecepatan sekitar 200.000 kilometer per jam menembus awan gas yang berdebu.
Bisa dikatakan Hubble sangat beruntung, nih, bisa menangkap formasi yang menakjubkan tersebut.
Hal ini karena teleskop ruang angkasa dianggap tidak memungkinkan untuk bisa melakukan pengamatan terhadap fenomena yang spontan tersebut.
Foto yang menunjukkan penampakan nebula misterius tersebut difoto dengan menggunakan filter kuning dan inframerah yang ada di kamera survei antariksa.
Baca Juga : Orion Si Pemburu, Rasi Bintang yang Paling Terang di Langit Malam
Nebula pertama kali ditemukan pada tahun 1983 oleh Infrared Astronomical Satellite (IRAS).
IRAS adalah teleskop pertama yang melakukan survei seluruh langit menggunakan cahaya inframerah untuk menemukan benda langit baru yang tidak terlihat di permukaan Bumi, lo.
Satelit ini dijalankan oleh beberapa negara, yaitu Amerika Serikat, Belanda, dan Inggris dan berhasil menemukan beberapa objek besar.
Source | : | National Geographic Indonesia |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR