Bobo.id - Apakah teman-teman pernah mendengar istilah hujan asam?
Hujan asam yang dimaksud ini bukan hujan yang terasa asam, ya. Hihi..
Ini adalah hujan yang tidak diharapkan terjadi, teman-teman.
Karena hujan asam ini punya akibat buruk bagi lingkungan.
Sebenarnya, hujan asam itu apa, sih?
Baca Juga : Laut di Bali Semakin Kotor, Ikan Pari Harus Berenang dengan Plastik
Hujan asam adalah segala bentuk pengendapan dari senyawa nitrat dan asam belerang dalam jumlah yang tinggi.
Hujan asam bisa turun ke bumi dalam bentuk butiran salju, kabut, atau serpihan kering.
Dari mana, sih, asalnya hujan asam?
Ia bisa muncul karena zat yang muncul dari tumbuh-tumbuhan yang membusuk atau sisa erupsi gunung berapi.
Namun, seringkali, hujan asam terjadi karena aktivitas manusia, teman-teman.
Misalnya karena pembakaran bahan bakar fosil dari kendaraan, pembangkit tenaga listrik, atau pabrik-pabrik.
Baca Juga : Wah, Ilmuwan Kumpulkan Kotoran Badak Agar Satwa Ini Tidak Punah
Bagaimana hujan asam terjadi?
Ketika pembakaran bahan bakar fosil terjadi, senyawa sulfur dioksida dan nitrogen dioksida terlepas ke atmosfer.
Gas kimia ini bereaksi dengan air, oksigen dan senyawa lainnya, teman-teman.
Kemudian mereka membentuk menjadi larutan asam sulfur dan nitrat.
Larutan asam ini bisa terbawa angin sampai ke tempat yang jauh.
Saat hujan asam turun ke bumi, ia bisa mengalir ke perairan, masuk ke dalam sistem pengairan, dan masuk ke dalam tanah.
Baca Juga : Berkenalan dengan Suku Awa, Suku yang Terancam Punah di Hutan Amazon
Apa dampak dari hujan asam?
Hujan asam berdampak banyak pada kerusakan lingkungan, nih, teman-teman.
Dampak yang paling besar ada pada lingkungan berhubungan dengan air seperti danau, aliran sungai, dan lahan basah.
Hujan asam membuat air menjadi mengandung asam dan membuat air menyerap senyawa aluminium yang ada di antara air dan tanah.
Kalau begini, air menjadi tidak sehat untuk hewan-hewan yang ada di lingkungan air.
Bukan hanya yang berhubungan dengan air, lo, dampak buruknya juga bisa menyebar lewat rantai makanan.
Baca Juga : Sama-sama Air Turun dari Langit, Tapi Ternyata Hujan Ada Macam-Macam
Misalnya burung-burung yang makan ikan, udang, atau kerang di perairan yang terkena polusi hujan asam, teman-teman.
Selain binatang, hujan asam juga bisa merusak kehidupan tanaman, terutama yang ada di dataran tinggi.
Senyawa dalam hujan asam yang masuk ke tanah dan mencuri nutrisi yang dibutuhkan tanaman dari dalam tanah.
Hujan asam yang masuk ke dalam tanah juga melepaskan senyawa alumunium ke dalam tanah, yang membuat tanaman sulit mengambil air.
Dengan pengaruh kondisi alam lainnya, tanaman jadi semakin sulit untuk menahan suhu dingin, serangan serangga, dan penyakit.
Lama-kelamaan, tanaman-tanaman ini bisa mati, nih.
Baca Juga : Membuat Tumbuh-tumbuhan Hidup di Gurun Sahara? Ilmuwan Tahu Caranya
Apa ada cara melawan hujan asam?
Tentu bisa, teman-teman.
Caranya adalah membatasi polusi yang menyebabkan hujan asam ini.
Misalnya mengurangi penggunakan bahan bakar fosil dan menggantinya dengan bahan bakar yang ramah lingkungan.
Di rumah, kita juga bisa membantu mencegah hujan asam dengan menghemat energi seperti pemakaian listrik.
Naik transportasi umum juga bisa mengurangi pemakaian bahan bakar fosil, lo, teman-teman.
Baca Juga : Planet Bumi Semakin Tua, Lakukan Cara Ini untuk Menyelamatkannya, yuk!
Yuk, lihat video ini juga!
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR