Bobo.id - Saat sedang berjalan, tidak sengaja kuku teman-teman bergesekan atau menggaruk benda dengan permukaan kasar, seperti tembok.
Atau teman-teman mendengar ada orang yang menggaruk papan tulis hitam menggunakan kukunya.
Apa yang teman-teman rasakan? Ngilu? Atau merinding?
Rasa ngilu yang teman-teman rasakan itu biasanya akan muncul seketika dan membuat kita merasa tidak nyaman, nih.
Baca Juga : Sudahkah Kamu Menggunakan Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar?
Ternyata reaksi tersebut merupakan hal yang wajar, lo, meskipun teman-teman hanya mendengar suaranya saja.
Sensasi seperti ngilu dan merinding ini merupakan reaksi tubuh terhadap stres yang dihasilkan oleh suara melengking tadi, nih.
Mendengar suara yang melengking tajam ternyata bisa membuat tubuh dan pikiran kita stres, lo.
Hal ini karena telinga manusia sangat peka pada suara lengkingan dengan frekuensi 2.000 hingga 4.000 Hertz (Hz), sementara suara kita saat berbicara saja hanya berada pada frekuensi 85 hingga 255 Hz.
Frekuensi yang tinggi tadi membuat telinga kita tidak dapat menahan suara yang tinggi dan menyebabkan tubuh langsung mengalami reaksi stress.
Baca Juga : Sering Mengorek Telinga? Hati-Hati 3 Bahaya Ini
Reaksinya bisa berupa jantung berdegup, tekanan darah naik, dan hantaran listrik di kulit meningkat yang menyebabkan teman-teman menjadi merinding dan ngilu.
Penelitian lain menunjukkan kalau suara lengkingan tidak hanya bereaksi ke tubuh saja, tapi juga bereaksi secara emosional.
Reaksi emosional ini menyebabkan kita merasa kesal dan jengkel saat mendengar suara goresan kuku pada benda kasar atau kursi yang diseret.
Saat kita mendengar suara melengking, ternyata ada dua bagian otak yang menjadi lebih aktif, yaitu korteks auditori dan amigdala.
Baca Juga : Kapan Waktu yang Tepat untuk Potong Rambut Agar Rambut Tetap Sehat?
Korteks auditori bertugas untuk menerima dan merespons suara yang kita dengar, sedangkan amigdala bertugas untuk mengolah emosi.
Hal inilah yang menurut peneliti menyebabkan munculnya emosi negatif dan membuat kita jengkel dengan suara tersebut.
Meski begitu, peneliti belum mengetahui pasti, nih, mengapa suara tersebut bisa menyebabkan kita jengkel dan kesal.
Para ahli menyimpulkan kalau suara melengking yang biasa kita dengar sehari-hari berhubungan dengan hal-hal yang membuat kita takut, panik, dan kesal, nih, seperti suara jeritan seseorang.
Otak kemudian merekam pola tersebut dan menjadikan setiap suara melengking adalah suara yang dapat memicu emosi kita, nih, teman-teman.
Source | : | Hello Sehat |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR