Keadaan kurangnya oksigen dalam perairan ini namanya anoksik, teman-teman.
Lapisan anoksik di laut hitam ini mencakup sekitar 90 persen dari lautan ini.
Nah, inilah yang mencegah proses fisik dan kimiawi yang membuat bagian kapal meluruh secara alami.
Menurut Fredrik Hiebert yang juga pernah melakukan ekspedisi kapal karam di Laut Hitam, ini jadi penemuan yang penting.
Menurutnya, keadaan air di Laut Hitam membuat bagian dasar laut ini jadi sebuah museum sejarah bagi manusia.
Baca Juga : 7 Fakta Kapal Selam yang Jadi Senjata Ampuh Saat Perang Dunia I dan II
Yap, Laut Hitam ini memang terkenal penuh misteri dan menyimpan banyak kapal-kapal kuno di dasar lautnya.
Jadi, tak heran kalau banyak arkeolog lautan yang menelitinya teman-teman.
O iya, dalam penelitian ini, para arkeolog menggunakan teknologi mesin yang dilengkapi kamera dan dikendalikan dengan remote dari permukaan air.
Berkat temuan kapal-kapal karam di dasar Laut Hitam, sejarawan bisa terbantu untuk menghubungkan sejarah perdagangan bangsa-bangsa di Eropa, lo.
Baca Juga : Tahun 2022, Replika Kapal Titanic Mulai Berlayar, Seperti Apa, ya?
Lihat video ini juga, yuk!
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR