Edward Schwieterman, salah seorang peneliti mengatakan kalau organisme ungu ini banyak ditemukan di berbagai tempat, lo, mulai dari lautan hingga Lembah Kering Antartika.
DasSarma menganggap kehidupan awal yang berwarna ungu ini juga bisa digunakan dalam pencarian kehidupan asing di antariksa, lo.
Hal ini berarti para ahli mikrobiologi menganggap kalau alien juga berwarna ungu!
Schweiterman mengatakan kalau klorofil menyerap sebagian besar cahaya merah dan biru, tapi warna yang dipantulkan dari planet yang dipenuhi tumbuhan menunjukkan hal yang disebut "tepi merah vegetasi".
Baca Juga : Wow, Pertama Kalinya Para Astronom Menemukan Bulan di Luar Tata Surya
Pantulan ini terjadi akibat perubahan mendadak dalam pantulan cahaya, di mana tanaman tiba-tiba berhenti menyerap panjang gelombang dan mulai memantulkannya.
Namun, hal sebaliknya menurut Schwieterman terjadi pada fotosintesis berbasis pigmen retinal yang memiliki "tepi hijau".
Hal ini terjadi karena mereka menyerap cahaya ke bagian spektrum hijau dan mulai memantulkan panjang gelombang yang lebih jauh.
Sejauh ini, para peneliti masih mendeteksi tepi merah saja yang ada di kehidupan ruang angkasa, tapi temuan ini membuat para peneliti mencoba untuk mencari tepi hijau juga di antariksa.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR