Bobo.id – Bagaimana kehidupan teman-teman kita yang tinggal di Merauke, tak jauh dari perbatasan RI dan Papua Nugini?
Apakah mereka juga bersekolah dan bermain seperti anak Indonesia lainnya?
Baca Juga : Patok Perbatasan Indonesia dan Papua Nugini Pernah “Bergeser”
Gapura Perbatasan
Tak jauh dari garis batas negara kita dengan Papua Nugini ada gapura.
Gapura ini menjadi penyambut bagi siapa saja yang datang ke negara kita melalui jalan darat dari Papua Nugini.
Gapura ini juga menjadi tempat bermain bagi teman-teman kita yang tinggal di perbatasan negara kita itu.
Di tempat inilah mereka sering berkumpul untuk bercerita dan bermain bersama.
Para tentara yang bertugas menjaga perbatasan pun sudah mengenal teman-teman kita ini.
Sekolah Berbahasa Indonesia
Seperti juga anak-anak di seluruh Indonesia, teman-teman yang tinggal di dekat perbatasan ini juga pergi ke sekolah setiap harinya.
Di sekolah, mereka belajar dengan menggunakan bahasa Indonesia.
Dalam pergaulan, mereka kerap menggunakan bahasa daerah.
Bahasa daerah ini juga dimengerti oleh anak-anak yang tinggal di wilayah Papua Nugini.
Beberapa teman kita ini banyak yang memiliki kerabat yang menjadi warga negara Papua Nugini.
Baca Juga : Pahlawan Nasional dari Papua, Frans Kaisiepo, Teguh Melawan Penjajah
Hutan, Taman Bermain
Selain bermain di sekitar gapura, teman-teman kita di sana juga suka bermain di hutan.
Ya, hutan adalah taman bermain mereka.
Pohon sikat botol dan kantung semar sering mereka jadikan mainan.
Di hutan, mereka juga mendapat kesempatan melihat burung-burung berbulu indah khas Papua.
Sesekali mereka juga bermain bola di tanah lapang. O iya, apabila tidak memiliki bola, mereka membuatnya sendiri, lo.
Bolanya dibuat dari daun kelapa yang dianyam.
Bola yang ukurannya sedikit lebih besar dari genggaman tangan itu dilempar-lemparkan atau ditendang-tendang.
Rumah Baca
Di dekat tempat tinggal mereka juga ada rumah baca. Di tempat ini ada buku-buku dan majalah buat anak-anak.
Teman-teman kita di sana ternyata juga suka membaca, kok.
Sayangnya buku-buku di taman baca ini tidak terlalu sering bertambah.
Di sini tidak ada toko buku. Majalah Bobo yang mereka baca pun terbitan lama.
Saat sedang tidak sekolah dan bermain, teman-teman kita ini juga ikut membantu orang tua mereka.
Orang tua mereka mencari nafkah dengan bercocok tanam dan berjualan.
Di perbatasan negara kita itu ada beberapa kios yang menjual makanan dan cendera mata khas Papua yang bisa dijadikan sebagai oleh-oleh dari daerah ini.
Lihat video ini juga, yuk!
Penulis | : | Sylvana Toemon |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR