Saat mendengar kata burung, kamu pasti akan membayangkan hewan berbulu yang terbang bebas di langit. Padahal, ada juga burung yang tidak bisa terbang, misalnya:
Kakapo
Kakapo hidup di Selandia Baru. Burung ini masih satu spesies dengan beo, tetapi ia tidak bisa terbang seperti burung beo yang lain. Kakapo merupakan spesies beo terberat di dunia. Hal itu menjadi salah satu penyebab kenapa ia tidak bisa terbang. O iya, untuk menghindari pemangsa, kakapo akan mencari makan di malam hari.
Campbell Teal
Campbell Teal adalah itik yang ditemukan di Pulau Campbell, Selandia Baru. Itik ini punya saudara satu spesies bernama Auckland Teal. Kedua itik ini biasanya mencari makan di malam hari. Serangga dan amphipoda adalah makanan kesukaan mereka. O iya, mereka berdua tidak bisa terbang seperti itik pada umumnya.
Titicaca Grebe
Namanya titicaca grebe. Ia bisa ditemukan di Peru dan Bolivia, tepatnya di Danau Titicaca dan danau lain disekitarnya. Hewan menggemaskan ini memang tidak bisa terbang, tetapi ia jago berenang. Bahkan, ia juga pandai menangkap ikan kecil. Namun sayang, burung ini sering tenggelam karena jaring nelayan. Akibatnya, mereka pun jadi hewan yang terancam punah.
Kiwi
Kiwi adalah burung yang menjadi simbol nasional untuk Selandia Baru. Burung ini memiliki paruh panjang dan tubuh yang tidak terlalu besar. Bagian sayapnya juga kecil, tak heran kalau burung ini tidak bisa terbang. Selain itu, bulu yang menempel juga berbeda dengan bulu yang ada di sayap burung peterbang.
Kasuari
Kasuari adalah burung terberat di dunia. Ada tiga jenis kasuari di bumi, yakni kasuari gelambir tunggal, kasuari gelambir ganda, dan kasuari kerdil. Ketiga jenis kasuari itu tidak bisa terbang. Meski begitu, mereka punya sepasang kaki yang dilengkapi dengan cakar sepanjang 13 cm. Kaki tersebut bisa digunakan untuk menendang musuh dan berlari hingga 50km/jam. Keren, kan?
Nah, Teman-teman, itulah beberapa burung yang tidak bisa terbang.
Sumber: national geographic, Foto: Creative Commons
Bertemu Karakter Favorit di Doraemon Jolly Town MARGOCITY, Apa Saja Keseruannya?
Penulis | : | willa widiana |
Editor | : | Vanda Parengkuan |
KOMENTAR