Bobo.id – Kalajengking merupakan hewan archnida (hewan berkaki delapan), sama seperti laba-laba. O iya, hewan archnida tidak bisa disebut serangga, karena ciri-cirinya berbeda.
Bicara soal hewan archnida, laba-laba berkembang biak dengan cara bertelur. Kalau kalajengking? Bertelur atau melahirkan, ya?
Melahirkan
Ternyata, kalajengking berkembang biak dengan cara melahirkan, sama seperti mamalia. Karena berkembang biak dengan cara melahirkan, calon anak kalajengking akan berkembang di dalam tubuh induknya.
Baca Juga: Tahukah Kamu, Laba-Laba Bukan Serangga?
Selama berada di dalam tubuh induknya, calon anak kalajengking akan mendapat makanan dari makanan yang dimakan induknya.
Berbeda dengan anak hewan yang keluar dari telur, mereka mendapatkan makanan dari kuning telur yang ada di dalam telur.
Satu per Satu
Saat waktu kelahiran tiba, induk kalajengking akan mengeluarkan anaknya satu per satu. Jumlah anak kalajengking yang dilahirkan bisa mencapai selusuin, bahkan lebih. Rata-rata, anak kalajengking terlahir dengan tubuh lunak.
Karena masih rentan, bayi kalajengking akan diasuh di punggung induknya.
Proses pengasuhan ini berlangsung selama tiga hingga empat bulan. Setelah cukup besar dan kuat, anak-anak kalajengking mulai meninggalkan punggung induknya dan hidup mandiri.
Baca Juga: Platypus, Mamalia yang Dapat Bertelur
Kotak Fakta:
O iya, hewan yang berkembang biak dengan cara bertelur disebut ovipar. Ikan, burung, reptil, amfibi, serangga, dan arachnida berkembang biak dengan cara ini, tapi kalajengking berbeda.
Kalau hewan yang berkembang biak dengan cara melahirkan disebut vivipar. Kebanyakan mamalia berkembang biak dengan cara melahirkan, namun ada satu mamalia yang berkembang biak dengan cara bertelur. Mamalia itu adalah platypus.
Teks: Lita/Willa, Foto: Creative Commons
Penulis | : | willa widiana |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR