Teman-teman pasti pernah melalui jalan beraspal yang membentang panjang. Jalan itu dibuat dari campuran kerikil, pasir, dan aspal sebagai perekatnya. Lalu, dari manakah aspal itu berasal, dan bagaimana menggunakannya untuk merekatkan jalan?
Aspal adalah cairan lengket dan berwarna hitam yang berasal dari perut bumi. Aspal berbentuk padat dan keras pada suhu ruang, namun cair dan lengket setelah dipanaskan. Aspal berasal dari hasil pemurnian minyak bumi.
Sisa Pemurnian
Minyak bumi mentah yang telah disedot dari perut bumi kemudian dimurnikan dengan cara dipanaskan. Hasil pemurnian minyak bumi bermacam-macam dan berbeda-beda kemurniannya, di antaranya gas petrolium, gasolin, dan minyak tanah. Sisa hasil pemurnian yang kemurniannya paling rendah kemudian diolah menjadi aspal.
Perekat Jalan
Aspal digunakan untuk memperkuat jalan dengan cara merekatkan pondasi pasir dan kerikil. Lapisan tipis aspal dituang diatas pondasi kerikil dan pasir yang telah dibuat di atas jalan. Lapisan pasir kedua ditaburkan di atas lapisan aspal pertama, kemudian dilanjutkan dengan menambahkan lapisan aspal kedua. Hal ini dilakukan berulang kali agar jalan yang dihasilkan benar-benar kuat.
Memperbaiki Diri Sendiri
Ketika matahari bersinar terik, aspal akan mencair dan merekatkan kembali retakan-retakan kecil pada jalan. Dengan cara seperti itulah jalan beraspal memperbaiki dirinya sendiri, sehingga jalan itu dapat bertahan lama.
Teks dan Foto: Putri Puspita | Bobo.ID
Penulis | : | Putri Puspita |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR