Selain banjir, petir adalah salah satu fenomena alam yang ditakuti ketika hujan. Suaranya yang menggelgar dan cahayanya yang terang membuat kita kaget dan ketakutan. Tetapi tahukah kamu, bahwa petir di Indonesia memang terkenal ganas.
Kota Depok dijuluki sebagai Kota Petir. Ini karena, di Depok dan sekitarnya terdapat petir berarus listrik terbesar di dunia. Hal ini sampai tercatat dalam Guinness Book Of World Record, lo! Dalam sehari, petir di kota Depok dan sekitarnya bisa mencapai 322 petir. Padahal, normalnya hanya 80 sambaran petir. Kota ini pernah mendapatkan arus petir dengan kekuatan yang luar biasa, yaitu arus petir negatif berkekuatan 379,2 kA (kilo ampere) dan petir positif 441,1 kA. Dengan kekuatan sebesar ini, petir mampu meratakan gedung yang terbuat dari beton. Wah, menakutkan, ya!
Menurut para peneliti, petir di daerah kota Depok memang merupakan petir terganas di dunia. Apalagi Indonesia memenuhi syarat bagi terciptanya petir. Syarat terciptanya petir yaitu udara naik, adanya kelembaban, dan partikel bebas. Ketiga syarat ini sudah terpenuhi, terutama karena Indonesia merupakan negara kepulauan. Selain itu, pergerakan angin di kota Depok menyebabkan terbentuknya awan petir yang rapat dan sambaran petir yang sangat tinggi.
Menimbulkan Kerugian
Ternyata, fenomena ini banyak menimbulkan kerugian. Mulai dari bangunan rusak, peralatan elektronik rumah tangga hancur, bahkan bisa menyebabkan korban. Untuk itu, penangkal petir sangat diperlukan. Hal ini untuk melindungi sebuah bangunan dan perangkat elektronik yang terdapat di dalamnya. Karena dalam sekali sambaran petir, dapat merusak hingga radius dua kilometer dari pusat sambaran.
Berhati-hati saat Hujan
Sedangkan bagi manusia, sebaiknya berhati-hati saat hujan lebat dan petir menyambar. Lebih baik kita berada di dalam ruangan, tidak berdiri dekat jendela atau pintu, mematikan alat-alat elektronik, serta mencabut kabel-kabelnya. Kita juga harus menghindari tempat-tempat berair seperti kolam atau pantai, tidak berdiri di bawah pohon, juga tidak berada di ruangan terbuka seperti lapangan. Hal ini untuk menghindarkan kita dari tersambar petir.
Penulis | : | Danastri Permata Putri |
Editor | : | Sigit Wahyu |
KOMENTAR