Tanpa perlu diberikan aksesoris tertentu, kelinci sudah menjadi hewan peliharaan yang disukai banyak orang. Namun, para peneliti di University of Istanbul, Turki, mencoba menyusupkan gen ubur-ubur, agar kelinci dapat menyala dalam gelap.
Gen ubur-ubur
Hampir semua ubur-ubur memiliki sel khusus penghasil cahaya. Cahaya yang dihasilkan ubur-ubur saat berada dalam gelap ini disebabkan oleh protein kalsium bernama photocytes. Dengan menyisipkan gen ubur-ubur, peneliti ingin mengetahui apakah material genetik tertentu dari satu hewan berhasil disisipkan pada hewan lain.
Gen ubur-ubur akan menghasilkan protein yang membuat hewan mampu bercahaya jika terpapar sinar ultraviolet. Selain itu, gen tertentu, seperti gen ubur-ubur disisipkan pada kelinci agar hewan terasebut menghasilkan molekul tertentu yang dibutuhkan. Molekul bisa dipanen dari air susu dan bisa bermanfaat sebagai obat-obatan.
Dengan membuat kelinci bercahaya, peneliti mampu membedakan kelinci yang sudah membawa gen yang disisipkan dan yang tidak. Gen ubur-ubur, selain disisipkan pada kelinci, juga pernah disisipkan pada kucing, babi, dan anjing. Penelitian tersebut juga dilakukan oleh peneliti dari University of Hawaii dan Marmara University.
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Penulis | : | Putri Puspita |
Editor | : | Sigit Wahyu |
KOMENTAR