Bobo.id – Perayaan Imlek di keluarga keturunan Tionghoa selalu diwarnai dengan makan bersama. Makan bersama ini tidak hanya untuk mendekatkan hubungan keluarga, lo. Makanannya sendiri memiliki makna tertentu. Salah satunya adalah masakan ikan bandeng.
Disajikan Utuh dari Kepala Sampai Ekor
Ikan bandeng adalah salah satu bahan makanan yang selalu ada saat perayaan Imlek. Ikan bandeng disajikan utuh, dari kepala sampai ekornya. Masing-masing orang di sekeliling meja makan harus mendapatkan bagian dari ikan ini.
Simbol Harapan
Ikan bandeng menjadi simbol dan harapan untuk terus maju dalam kehidupan. Sama seperti ikan yang hidupnya di air selalu terus maju dan tidak menabrak walaupun cahaya redup. Adanya ikan bandeng ini menjadi harapan supaya kehidupan orang yang memakannya selalu maju dan tidak menabrak halangan.
Harga Tidak Boleh Ditawar
Ikan bandeng yang dimasak untuk makan bersama saat tahun baru Imlek adalah ikan yang bermutu baik dan masih segar. Ikan yang dipilih yang berukuran besar dan bermata bening. Ikan-ikan bandeng berukuran sebesar itu biasanya hanya dijual menjelang hari raya Imlek. Harganya kadang-kadang lebih mahal dibandingkan biasanya. Harga yang mahal itu tidak boleh ditawar, lo. Karena mengurangi harga dianggap mengurangi rezeki.
Banyak Duri Artinya Banyak Rezeki
Ikan bandeng adalah ikan yang memiliki banyak duri. Ada yang memasaknya dengan panci bertekanan tinggi sehingga tulangnya menjadi lunak. Tulang-tulang yang lunak ini dapat dimakan tanpa perlu memisahkannya duri dengan dagingnya.
Ada juga yang memasaknya seperti biasa. Duri-duri ikan yang banyak dianggap sebagai banyaknya rezeki yang akan diterima oleh orang yang menyantapnya. Bagi yang berpandangan seperti ini, makin banyak durinya, makin baik. Kalau kamu lebih suka makan ikan bandeng yang seperti apa?
Bobo Funfair Digelar di Semarang, Bisa Ketemu Bobo Sekaligus Wisata Kuliner Nusantara
Penulis | : | Sylvana Toemon |
Editor | : | Sylvana Toemon |
KOMENTAR