Telur asin adalah olahan telur bebek atau itik yang menjadi oleh-oleh khas daerah Brebes, Jawa Tengah.
Asal-usul telur asin
Teksturnya yang masir atau agak sedikit kasar serta rasanya yang gurih membuat banyak orang suka menyantapnya. Tidak jarang juga telur asin ini dijadikan oleh-oleh bagi mereka yang datang berkunjung ke Brebes.
Peternakan bebek atau itik di Brebes menghasilkan banyak sekali telur setiap harinya. Agar telur-telur tersebut dapat dikonsumsi dalam waktu yang lebih panjang,maka para perternak melakukan pengawetan dengan cara (metode) pengasinan.
Ternyata cara ini dapat menghilangkan aroma amis pada telur bebek atau itik. Aroma telur bebek atau itik memang lebih amis dibandingkan telur ayam.
Penjual telur asin pertama kali ada di Brebes
Pada tahun 1950-an, ada sebuah keluarga China bernama In Tjiau Seng dan Tan Polan Nio yang memulai usaha telur asin pertama kali di Brebes.
Waktu itu ternyata telur asin adalah makanan yang eksklusif, lo! Karena produksi telur asin masih terbatas dan kebanyakan dijual hanya ke Jakarta.
Namun, dari waktu ke waktu usaha telur asin ini semakin menyebar dengan pelanggan yang jumlahnya cukup banyak. Pasangan In Tjiau dan Tan pun menerima pekerja tambahan untuk membantu mereka melayani toko.
Hingga akhirnya sang pekerja ini keluar dari toko tersebut dan membuat usaha telur asin sendiri dengan ilmu yang sudah didapat selama bekerja di toko Tjiau dan Tan.
Sejak itu, telur asin tidak hanya dijual ke Jakarta tetapi ke daerah Brebes dan sekitarnya juga, hingga menjadi terkenal seperti saat ini.
Pembuat telur asin lainnya di daerah Brebes yang juga terkenal adalah pasangan Tjoa Kiat Hien dan Niati dengan merk cap Tjoa. Telur asin buatan mereka juga menjadi favorit banyak orang.
Penulis | : | Yomi Hanna |
Editor | : | Sigit Wahyu |
KOMENTAR