Fifit yang manis, Apa kabar, Fit? Niken senang membaca suratmu. Di surat itu, kamu bercerita tentang tamanmu yang indah tetapi jarang dikunjungi kupu-kupu. Aneh, ya! Taman yang penuh dengan bunga, tetapi tak ada kupu-kupunya.
Fifit, kau mau, kan, mendengar ceritaku! Niken juga punya taman di samping rumah. Sayang, taman di depan sudah tak ada karena terkena proyek pelebaran jalan. Mulanya, taman Niken hanya sebidang tanah yang ditumbuhi alang-alang. Pokoknya tidak menarik, deh! Suatu hari, Kak Sapti, kakak Niken yang pandai, menyulap tanah itu jadi sebuah tamah. Niken dan Kak Sapti mulai bekerja. Wah, sibuk deh Fit. Kami pontang-panting meminjam cangkul, garu dan gunting ke tetangga.
Mula-mula kami membersihkan tanah dari ilalang. Lalu kami membuat bukit-bukit kecil di taman itu. Maksudnya supaya letak tanamannya berbukit-bukit. Setelah beres, barulah kami mencari tanaman. Setiap ada penjual bunga lewat, kami panggil. Kami memilih tanaman yang bagus dan murah. Kami juga menanyakan tentang cara menanam dan memeliharanya. Biasanya penjual bunga tahu caranya. Taman kami tidak sekaligus penuh tanaman. Habis, kami membelinya dengan cara mencicil. Maklum, uang untuk membeli bunga, kami sisihkan dari uang saku.
Selain membeli, Niken dan Kak Sapti memperoleh tanaman dari teman-teman. Setiap minggu tanaman kami bertambah. Tak terasa,sekarang, beberapa bulan kemudian, taman kami sudah penuh dengan tanaman. Bangga sekali rasanya. Apalagi Ayah dan Ibu turut senang.
Entah ada berapa jenis tanaman di taman kami. Yang jelas, Niken paling suka mawar. Mawar Niken besar-besar. Ada yang merah dan ada yang oranye. Niken pun suka bunga-bunga lain. Sayangnya, Niken tak tahu namanya. Ada bunga putih seperti lonceng, ada bunga ungu seperti anggrek, ada bunga biru kecil-kecil, ada bunga putih berputik oranye, ada bunga kuning besar dan bagus. Asyik, ya!
Taman di samping rumah itu selalu dikunjungi tamu. Coba tebak, siapa yang datang. Teman-teman Niken, teman-teman Kak Sapti datang sesekali. Tetapi, ada tamu yang tak bosan-bosannya menikmati keindahan taman kami. Mereka adalah binatang-binatang kecil yang lucu. Ada kumbang merah berbintik hitam, ada ulat yang merayap di daun, ada lebah yang mendengung. Tetapi, yang paling Niken sukai adalah kupu-kupu.
Niken sering berdiri di antara bunga-bunga. Lalu, kupu-kupu itu hinggap di tangan Niken. Niken senang sekali memperhatikan sayapnya. Indah berwarna-warni! Kupu-kupu itu seolah-olah berbicara pada Niken. Tidak dengan bahasa manusia, tetapi dengan gerakan. Mereka seolah-olah berkata, "Senang berada di tamanmu. Kami dapat terbang ke sana-kemari dengan aman, tanpa takut diganggu."
Fifit, Niken juga punya beberapa teman yang tamannya jarang dikunjungi kupu-kupu. Mengapa? Karena kupu-kupu itu selalu dikejar, ditangkap dan dijadikan mainan oleh mereka. Mereka meliliti badan kupu-kupu itu dengan tali hingga mereka tak bisa terbang. Mereka hanya bisa menggerak-gerakkan sayapnya. Pasti kupu-kupu itu berteriak, "Lepaskan aku!"
Setelah bebas, kupu-kupu itu memperingatkan temantemannya, "Jangan datang ke taman itu, di sana ada anak nakal!" Akhirnya tak ada seekor kupu-kupu pun mau datang ke taman itu.
Fit, kupu-kupu walaupun binatang, juga punya perasaan. Bila kita memperlakukan mereka dengan baik, mereka akan baik pada kita. Bila kita memperlakukan mereka dengan jahat, mereka akan balas jahat pada kita. Fit, kupukupu adalah binatang yang lemah. Yang bisa mereka lakukan kalau ada bahaya hanya lari. Mereka tak bias melawan.
Namun, betulkah kupu-kupu jarang mengunjungi taman bungamu? Niken kurang percaya. Coba deh Fifit perhatikan tamanmu, dari balik jendeia. Pasti ada kupu-kupu yang datang. Mungkin kupu-kupu itu baru berani datang, kalau tak ada siapa-siapa. Fifit, Niken tidak menuduhmu nakal pada kupu-kupu. Namun, mungkin pernah ada orang yang nakal di tamanmu sehingga kupu-kupu tak mau datang lagi. Kalau kau ingin bercakap-cakap dengan kupu-kupu, mudah kok. Yang penting, jangan punya niat mengganggu kupu-kupu. Berilah isyarat, kau ingin bermain-main dengan mereka di taman. Mereka pasti mau!
Auu, tangan Niken sudah pegal, sekian dulu deh surat ini. Mudah-mudahan tamanmu segera dikunjungi kupu-kupu.
Salam manis, Niken
Sumber: Arsip Bobo. Cerita: Renny Yaniar
Bertemu Karakter Favorit di Doraemon Jolly Town MARGOCITY, Apa Saja Keseruannya?
Source | : | dok. Majalah Bobo |
Penulis | : | Sylvana Toemon |
Editor | : | Sigit Wahyu |
KOMENTAR