Pada zaman dahulu, Padang Arafah tempat jemaah haji melaksanakan wukuf sangat gersang. Di sana tidak ada pepohonan, yang ada hanya hamparan padang pasir dan bebatuan. Sekarang keadaan itu sungguh berbeda. Berkat pohon soekarno, Padang Arafah tak lagi gersang.
Ir. Soekarno (Bung Karno)
Ribuan pohon soekarno tidak hanya kita temukan di Arafah. Di Mekkah, pohon soekarno banyak digunakan untuk penghijauan di pinggir jalan.
Mengapa masyarakat Arab Saudi menamakan pohon soekarno? Apakah ini ada hubungannya dengan nama Presiden RI pertama Ir. Soekarno? Betul sekali! Masyarakat Arab Saudi menamakan pohon soekarno karena orang pertama yang mengenalkan pohon tersebut tidak lain adalah Presiden RI pertama Ir. Soekarno (Bung Karno).
Penghijauan Padang Arafah
Ceritanya pada tahun 1955 Presiden Ir. Soekarno sedang melaksanakan ibadah haji. Saat diundang oleh Raja Fahd bin Abdul Azis, Bung Karno menyampaikan usul penghijauan di Padang Arafah.
Usul tersebut diterima. Indonesia segera mengirim tenaga ahli untuk menghijaukan Padang Arafah yang luas itu. Langkah pertama adalah membuat pot-pot besar yang diisi dengan tanah dari Indonesia dan Thailand. Langkah kedua menyiapkan sistem irigasi tetes untuk mengairi pot-pot tersebut. Setelah itu menanaminya dengan bibit pohon yang tahan terhadap cuaca panas.
Upaya penghijauan Padang Arafah berhasil. Padang Arafah yang dulu gersang, mulai menghijau. Beberapa tahun kemudian pepohonan mulai besar dan bisa menjadi tempat berteduh bagi jutaan jemaah haji yang sedang melaksanakan wukuf di Padang Arafah.
Sebagai penghargaan terhadap upaya penghijauan Padang Arafah, Raja Fahd menamakan pohon tersebut pohon soekarno. Sejak itu, jemaah haji dari seluruh dunia pun menyebut pohon tersebut sebagai pohon soekarno.
Aslinya Pohon Mimba
Pohon yang disebut pohon soekarno tersebut di Indonesia dikenal dengan pohon mimba (Azadirachtan indica).
Pohon mimba dikenal mampu hidup di tanah yang tandus dan kering. Dengan perawatan khusus, ternyata pohon mimba alias pohon soekarno ini bisa tumbuh dengan baik di Padang Arafah.
Kita ikut bangga dengan pohon soekarno. Dengan hubungan baik dan saling membantu sesuai dengan kemampuan, Indonesia bisa ikut menghijaukan Padang Arafah yang setiap tahun menjadi pusat perhatian umat muslim dunia.
Penulis | : | Sigit Wahyu |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR