Berbagi Makanan di Tradisi Weh-wehan Saat Perayaan Maulid Nabi

By Tyas Wening, Selasa, 20 November 2018 | 16:52 WIB
Tradisi Weh-wehan di Kaliwungu (KOMPAS.com/Slamet Priyatin)

Bobo.id - Indonesia terdiri dari berbagai suku dan budaya dan menjadikan Indonesia memiliki beragam kebudayaan.

Salah satunya adalah saat merayakan peringatan hari lahir Nabi Muhammad SAW, yaitu Maulid Nabi.

Warga di kampung-kampung yang ada di Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah punya cara yang unik unutk merayakan Maulid Nabi, lo.

Tradisi ini bernama Weh-wehan atau ketuwin atau disebut juga dengan saling memberi.

Baca Juga : Keiro-no-Hi, Peringatan Menghormati Para Orang yang Sudah Tua di Jepang

Nama weh-wehan ini berasal dari bahasa Jawa, yaitu weweh yang berarti memberi.

Istilah ketuwin juga berasal dari bahasa Jawa, lo, yaitu dari kata dasar tuwi atau tilek yang berarti berkunjung.

Tradisi tahunan warga di kampung-kampung di Kaliwungu ini dirayakan dengan cara saling berkunjung dan memberi makanan kepada para tetangga, teman-teman.

Warga akan berkunjung ke tetangga ataupun kerabat dan saling memberikan dan bertukar makanan yang sudah disediakan, nih.

Saat tradisi weh-wehan ini, biasanya ada makanan khusus yang diberikan, yaitu Sumpil.

Baca Juga : Legenda Bangau yang Mengantar Bayi Manusia, Asalnya dari Mana, ya?