Berbagi Makanan di Tradisi Weh-wehan Saat Perayaan Maulid Nabi

By Tyas Wening, Selasa, 20 November 2018 | 16:52 WIB
Tradisi Weh-wehan di Kaliwungu (KOMPAS.com/Slamet Priyatin)

Sumpil adalah makanan tradisional yang terbuat dari nasi dan dibungkus berbentuk segitiga menggunakan daun bambu, mirip dengan ketupat.

Nah, sumpil ini biasanya dimakan oleh warga Kaliwungu dicampur dengan sambal kelapa.

Tapi saat ini makanan yang dihidangkan nggak hanya sumpil, lo, tapi ada juga makanan lain seperti roti atau jajanan untuk anak-anak.

O iya, selain saling memberi atau bertukar makanan, ada juga teng-tengan.

Teng-tengan adalah semacam lampu lampion yang terbuat dari bilah bambu dan kertas, dan di dalamnya ada lampu dari minyak.

Baca Juga : Fahombo, Tradisi Nias yang Masih Banyak Diminati Sampai Sekarang

Kalau dulu lampion yang digunakan masih menggunakan minyak, saat ini lampu dalam lampion sudah banyak yang menggunakan lampu listrik, nih.

Lampu hias ini biasanya akan dipasang di depan rumah, dan sekarang sudah banyak yang menggantinya dengan lampu hias listrik berwarna-warni.

Kalau peringatan Maulid Nabi di tempat kalian seperti apa, nih, teman-teman?