Cerpen Anak: Mengapa Air Laut Asin

By Sepdian Anindyajati, Senin, 26 November 2018 | 14:45 WIB
Mengapa air laut asin. (Dok. Majalah Bobo)

Bobo.id - Hai teman-teman, pasti sudah tidak sabar menunggu cerpen anak hari ini. 

Cerpen anak hari ini bercerita tentang kakak beradik, Chi Hua dan Chi Ming.

Yuk, kita baca cerpen anak hari ini. 

----------------------------------------

Baca Juga : Kotoran Timun Laut Rupanya Baik untuk Ekosistem Alam Laut, lo!

Di sebuah perkampungan nelayan tinggal dua kakak beradik. Chi Hua dan Chi Ming demikian nama mereka. Kedua kakak beradik ini mempunyai sifat yang berlainan. Chi Hua, sang kakak, serakah dan kejam. Sedangkan Chi Ming, sang adik, dermawan dan suka menolong.

Suatu ketika setelah ayah mereka meninggal, Chi Hua berkata pada adiknya, "Ming, aku adalah kakakmu. Menurut aturan di negeri ini anak laki-laki tertua berhak memiliki seluruh warisan. Jadi semua harta Ayah kini menjadi milikku."

Mendengar kata-kata kakaknya, Chi Hua sedih sekali. "Ah, seandainya Ayah masih ada, tentu aku tak akan menderita seperti ini. Aku tak mempunyai tempat tinggal. Dan sekarang apa yang harus kulakukan," Chi Ming sedang termenung di tepi pantai.

Sejak saat itu Chi Ming tinggal di rumah kepala desa. Setiap hari ia pergi ke hutan mengumpulkan kayu bakar, lalu dijualnya. Hasilnya cukup menggembirakan. Uang hasil penjualannya cukup untuk membeli lauk dan nasi. Dan sisanya selalu ia dermakan kepada orang yang memerlukan. Ah, sungguh mulia hatinya.

Baca Juga : Wah, Laut Dunia Memanas dengan Cepat, Apa Akibatnya bagi Bumi, ya?

Pada suatu malam, ketika sedang tidur Chi Ming bermimpi. Seorang kakek tua datang padanya dan berkata, "Hai, anak muda! Aku adalah Dewa Batu. Aku bangga dengan sifatmu. Pergilah kau besok ke lembah di sebelah timur. Di sana kau akan menemui sebuah gua besar. Masuklah ke dalamnya. Di sana kau akan menjumpai peri-peri. Berlakulah sopan! Jika mereka menawarkan kau sesuatu mintalah batu pengasah ajaib. Dengan batu itu semua permintaanmu akan terkabulkan. Ingat berlakulah sopan!" pesan kakek itu sebelum pergi.