Pernah Merasakan ‘Deja Vu’? Ternyata Ini Penyebabnya

By Iveta Rahmalia, Senin, 3 Desember 2018 | 17:22 WIB
Ingatan. (metamorworks/iStockphoto)

Memori Tidak Berfungsi

Para ahli atau ilmuwan pernah menjelaskan bahwa deja vu adalah semacam gangguan sirkuit jangka panjang dan jangka pendek di otak.

Maksudnya, informasi baru dapat mengambil jalan pintas langsung ke ingatan jangka panjang.

Dengan kata lain, ini melompati cara yang biasanya digunakan otak untuk menyimpan informasi. Jadi, rasanya kita mengalami sesuatu dari masa lalu.

Deja vu juga bisa dikaitkan dengan korteks rhinal, yaitu area otak yang membuat kita merasa akrab. Sayangnya, belum diketahui bagaimana mengaktifkan area ini tanpa memicu area lain terkait memori.

Itulah mengapa sangat sulit untuk menentukan apa yang terasa akrab dengan deja vu. Sebab, rasa akrab itu biasanya samar, tidak khusus pada benda atau orang.

Baca Juga : Tak Bisa Melihat dengan Jelas, Nenek McNeil Melukis dengan Ingatannya

Kenangan Palsu

Teori lain dari deja vu adalah bahwa perasaan ini diawali oleh kenangan palsu.

Kenangan palsu di sini maksudnya adalah kita sebenarnya tidak mengalami kejadian ini di dunia nyata, melainkan melihat kejadian di film atau video yang mirip dengan yang sedang kita alami.

Peneliti bernama Akira O'Connor pun menyebut bahwa kenangan palsu mungkin tidak dapat disalahkan. Sebagai gantinya, bisa jadi itu adalah tanda otak sedang memeriksa memori.