Dongeng Anak: Musim Stroberi

By Sepdian Anindyajati, Rabu, 5 Desember 2018 | 18:00 WIB
Musim Stoberi. (Dhian/Dok. Majalah Bobo)

Akan tetapi, salah satu burung pipit menjawab, “Maaf, Burung Hitam! Aku dan teman-temanku tidak bisa berhenti untuk menolongmu. Aku dan teman-temanku cuma istirahat sebentar untuk mematuk cacing! Lalu kami akan terbang bermain lagi…”

Burung pipit itu lalu melanjutkan terbangnya bersama teman-temannya.

Burung Hitam itu benar-benar merasa sedih. Namun, saat melihat seekor burung punglor, ia berteriak sekali lagi, “Tolooong… tolooong…”

Seperti burung pipit, burung punglor juga tidak mau menolong Burung Hitam.

Baca Juga : Bercerita dengan Kakek Ditemani Sepotong Martabak Manis  

“Maaf, Burung Hitam,” katanya. “Makanya, kamu jangan serakah memakan stroberi petani. Kenapa kamu tidak makan siput saja? Supaya tidak kena masalah!” burung punglor itu lalu pergi.

Burung Hitam sangat kesal mendengar perkataan punglor. Di saat ia hampir putus asa, lewatlah seekor burung pailing di langit. Burung ini memiliki suara yang indah.

“Burung Pailing… tolonglah aku! Pak Tani stroberi sebentar lagi datang. Dia akan menangkapku kalau menemukan aku di jaring jebakan ini!” seru Burung Hitam memohon.

“Maafkan aku,” kata burung pailing. “Tapi aku sedang buru-buru pergi. Aku harus menyanyi di acara temanku. Aku bisa mengecewakan teman-temanku kalau datang terlambat!” Burung pailing lalu terbang pergi seperti burung-burung lainnya.

Baca Juga : Cergam Anak: Asta Diculik!