Ragam Wayang di Nusantara, dari Wayang Sada Hingga Wayang Potehi

By Bobo.id, Rabu, 19 Desember 2018 | 14:30 WIB
Wayang Sada (Ricky Martin)

Bobo.id – Wayang merupakan seni pertunjukan yang terkenal di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa dan Pulau Bali.

Bicara soal wayang, ragam wayang di Nusantara ada banyak, lo, dari wayang sada hingga wayang potehi.

Kita cari tahu satu per satu, yuk!

Baca Juga : Dari Wayang sampai Becak, Ini Koleksi Museum Surabaya di Gedung Siola

Wayang Sada

Wayang sada adalah seni ramah lingkungan, karena bahan utama untuk membuat wayang sada adalah lidi.

Lidi untuk membuat wayang diambil dari sisa pembuatan ketupat. Untuk wayang sada terbaik, semua bagian wayang dibuat dari pohon kelapa.

Baca Juga : Cergam Anak: Wayang Persahabatan

Tali pengikat sendi wayang dibuat dari serabut pelepah kelapa, sedangkan tangkai dan dudukan wayang dibuat dari potongan batang kelapa.

Wayang sada memang termasuk kesenian baru. Tetapi, jika kesenian ini disukai dan banyak dimainkan, ia akan menjadi kesenian khas yang memperkaya budaya kita.

Baca Juga : Nama Galaksi Bima Sakti Rupanya Berawal dari Cerita Pewayangan

Wayang Potehi

Wayang potehi berasal dari Tiongkok bagian selatan. Kesenian ini dibawa oleh etnis Tionghoa yang merantau ke Nusantara pada masa lalu.

Saat ini, wayang potehi sudah menjadi salah satu seni pertunjukan khas Nusantara, terutama saat perayaan Imlek tiba.

Baca Juga : Bagaimana Kalau Superhero Jadi Wayang? Lihat Karya Is Yuniarto, yuk

Wayang Kulit Palembang

Wayang kulit palembang mirip dengan wayang kulit jawa. Ceritanya juga diambil dari kisah Ramayana dan Bharata Yudha. Tetapi, ada beberapa hal yang membedakan keduanya.

Pertama, wayang kulit di Jawa dipentaskan dengan bahasa jawa, sedangkan di Palembang wayang kulitnya dipentaskan dengan bahasa palembang.

Baca Juga : Berkenalan dengan Kak Danan, Dalang Cilik yang Suka Wayang Sejak Kecil

Penokohan wayang kulit di Palembang juga lebih bebas, tidak terlalu ketat seperti di Jawa. Pakaian yang dikenakan oleh Sang Dalang juga berbeda.

Kedua, waktu pementasan wayang kulit di Jawa bisa belangsung semalaman, sedangkan di Palembang hanya berlangsung selama 1 – 3 jam.

Baca Juga : Wayang, Seni Pertunjukan Boneka di Indonesia yang Jadi Warisan Dunia

Wayang Orang

Sesuai dengan namanya, wayang orang dimainkan oleh manusia, bukan boneka buatan atau wayang.

Orang yang memerankan wayang orang biasanya menggunakan topeng dan pakaian yang khas. Wayang orang biasanya diiringi gamelan.

O iya, bicara soal wayang, Bobo ingin mengenalkan teman-teman dengan Danan. Ia merupakan seorang dalang cilik. Lihat videonya di bawah ini, yuk!