Detektif Sakit Parah (4): Holmes Bertemu Culverton

By Sepdian Anindyajati, Selasa, 25 Desember 2018 | 18:05 WIB
Dr. Watson. (Public domain.)

Dokter Watson segera teringat pesan Holmes.

"Tapi, maaf, aku ada janji lain hari ini,” kata dokter Watson.

"Kalau begitu, biar aku pergi sendiri. Aku masih punya catatan alamat rumah Holmes. Percayalah, aku akan tiba di rumahnya sekitar setengah jam lagi.”

Dokter Watson segera pergi dari rumah Culverton Smith. Sesaat kemudian, ia sudah berada di kamar Holmes dengan jantung berdebar. Ia sudah membayangkan hal buruk terjadi pada saat ia pergi.

Dan dokter Watson sangat lega ketika melihat keadaan Holmes justru sedikit membaik.

Penampilannya memang masih mengerikan seperti saat dokter Watson meninggalkannya. Namun, ia tak mengigau lagi walau ia berbicara masih dengan suara lemah.

"Apakah kau berhasil bertemu dengannya, Watson?” tanya Holmes.

"Ya! Dia akan datang."

"Kamu memang mengagumkan, Watson! Kau adalah pembawa pesan terbaik di dunia ini!”

"Tadi dia ingin ke sini bersamaku."

"Ooo, itu jelas tidak mungkin, Watson. Apakah dia bertanya apa yang membuatku terjangkit penyakit ini?"

"Aku bilang, kau belum lama ini menyelidiki pelaut-pelaut dari Tiongkok di dermaga. Mungkin kau tertular penyakit ini dari mereka.”

"Tepat! Kau telah melakukan semua hal baik yang bisa dilakukan seorang sahabat. Dan sekarang, sebaiknya kau tidak terlihat ada di sini.”

Baca Juga : Kenapa Kita Bisa Merasa Merinding, ya? Cari Tahu Sebabnya, yuk!

"Aku harus menunggu dan mendengar pendapatnya, Holmes."

"Tentu saja kamu harus dengar, Watson. Tapi menurutku, pendapat Pak Culverton Smith akan jauh lebih jujur kalau dia membayangkan sedang bicara berduaan saja denganku. Kau bisa sembunyi di ruangan kecil di belakang kepala tempat tidurku, Watson!” kata Holmes.

"Ya ampun, Holmes! Kau keterlaluan!"

"Tidak ada pilihan lain, Watson. Aku senang kalau kau mau sembunyi di sana!”

Tiba-tiba, Holmes duduk dengan wajah tegang.

"Ada bunyi kereta kuda berhenti, Watson. Cepat sembunyi, kawan, kalau kau sayang padaku. Ingat! Jangan bergerak apapun yang terjadi. Jangan bergerak! Jangan bicara! Dengarkan saja semuanya dengan telingamu!"

Baca Juga : Bagaimana Cara Menghitung Usia Kucing Jika Diibaratkan Usia Manusia?