Terjadi Tsunami di Banten, Ternyata Penyebabnya Tidak Selalu Gempa Bumi

By Tyas Wening, Minggu, 23 Desember 2018 | 13:05 WIB
Kondisi setelah terjangan tsunami di Wisma Kompas Karang Bolong, Banten. (Pusdalsis KG via Kompas.com)

Bobo.id - Kawasan Pantai Anyer dan wilayah Banten baru saja terkena bencana alam tsunami pada Sabtu, 22 Desember malam sekitar pukul 21.27.

Gelombang tsunami yang melanda biasanya terjadi setelah ada gempa yang mengguncang sebuah daerah, teman-teman.

Tapi mengutip dari Kompas.com, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), ibu Dwikorita Karnawati menyatakan kalau tsunami yang terjadi di Anyer ternyata tidak disebabkan oleh gempa bumi, lo.

Tsunami yang berasal dari bahasa Jepang, yaitu "tsu" yang berarti pelabuhan, dan "nami" yang berarti gelombang ini bisa disebabkan oleh beragam faktor, teman-teman.

Baca Juga : Kalau Air Bersih Habis, Bisakah Kita Minum Air Laut? Ayo, Cari Tahu!

Tsunami terjadi karena adanya proses perpindahan voume sejumlah besar air secara tiba-tiba dan berlangsung sangat cepat.

Penyebab terjadinya tsunami ini beragam, seperti aktivitas gunung berapi, gerakan bertikal kerak Bumi, longsor, gempa bumi, bahkan meteor yang jatuh ke laut juga bisa menyebabkan terjadinya gelombang tsunami, lo.

Selain itu, adanya fenomena alam seperti bulan purnama juga bisa menyebabkan terjadinya gelombang tsunami.

Baca Juga : Bagaimana Awan Lentikularis di Gunung Semeru Terbentuk?

Seperti yang terjadi di Anyer, gelombang tsunami ini terjadi karena adanya fenomena alam ganda, yaitu bulan purnama dan erupsi pada Gunung Anak Krakatau.

Nah, erupsi yang terjadi pada Gunung Anak Krakatau ini menyebabkan adanya getaran tremor yang terjadi secara terus menerus.