Dilansir dari Kompas.com, Novy Pantaryanto, General Manager AirNav Indonesia cabang Makassar Air Traffic Service Centre (MATSC) mengatakan awan ini berbahaya bagi mesin pesawat.
Awan tersebut bisa membekukan mesin pesawat, karena di dalam gulungan awan kumulonimbus ini terdapat banyak partikel-partikel es.
Selain itu, di dalam awan ini juga terdapat partikel petir dan berbahaya bagi pesawat yang terbang melewatinya atau terbang di dekatnya.
Walaupun awan ini berbahaya bagi pesawat, tapi pihak MATSC sudah mempunyai alat radar cuaca yang bisa melacak cuaca hingga radius 100 kilometer.
Baca Juga : Punya Banyak Manfaat, Sebenarnya Penambangan Kapur Boleh atau Tidak?
Dengan alat radar ini, AirNav bisa memberitahukan pilot untuk membelokkan pesawat menuju daerah yang lebih aman.
Nah, menurut Nur Asia Utami, prakirawan BMKG Wilayah IV Makassar, awan kumulonimbus ini berpotensi terjadi di beberapa wilayah di Sulawesi Selatan, lo, khususna pesisir barat dan selatan.