Cerita Misteri: Jen Hsiu (Bagian 2)

By Sepdian Anindyajati, Rabu, 16 Januari 2019 | 18:38 WIB
Ilustrasi ayam jantan. (Pixabay)

Hsiu jadi teringat pada kebiasaannya adu ayam di masa lalu. Ketika semua tertidur lelap, ia menyelinap turun dari kapalnya, dan pergi ke kapal yang ribut itu. Ia mengintip pertandingan adu ayam dan para penonton tampak seru. Di antara penonton, ada beberapa orang yang akan ikut adu ayam juga. Mereka memegang ayam masing-masing.

Setelah puas menonton, Hsiu bermaksud kembali ke kapalnya untuk tidur. Namun, tiba-tiba ia mendengar sebuah nama disebut sebagai peserta adu ayam. Mendengar nama itu, Hsiu jadi teringat masa lalu. Ia melihat, pemilik nama itu memakai jubah merah keemasan yang indah. Sepertinya ia cukup kaya.

Hsiu segera berlari kembali ke kapalnya. Namun bukan untuk tidur. Hsiu mengambil ayamnya dan datang kembali ke kapal tempat adu ayam itu.

Baca Juga : Cerita Paman Kikuk, Husin, dan Asta: Di Pasar Malam

Hsiu meminta bergabung dan diijinkan. Ayam Hsiu bertarung dengan sangat berani. Tak lama kemudian, ayam itu sudah mengalahkan ayam-ayam lainnya. Akhirnya, tinggal satu lawan yang harus dihadapi ayam Hsiu. Dialah pria yang berjubah merah keemasan.

“Kalau ayamku menang, kau harus memberiku 200 koin perak!” tantang Hsiu.

Pria berjubah merah keemasan itu menerima tantangan Hsiu. Ia yakin ayamnya bisa menang. Maka, kedua ayam mereka pun bertarung. Ternyata, ayam Hsiu yang menang. Namun, pria itu ternyata sudah berhari-hari berjudi. Ia telah kalah banyak. Karena itu, ia tak punya uang sebanyak 200 koin perak. Maka, pria berjubah merah keemasan itu terpaksa menjual kapalnya. Ia lalu menyerahkan 200 koin perak pada Hsiu.

Baca Juga : Dongeng Anak: Kuma Memancing Ikan