Ada 60.000 Bulu Beracun pada Ulat Ini, Apakah Ada di Indonesia?

By Iveta Rahmalia, Rabu, 16 Januari 2019 | 19:42 WIB
Thaumetopoea processionea (R. Altenkamp, Berlin)

Iritasi Hingga Kematian

Menurut Royal Forest Society, racun itu bisa menyebabkan iritasi, gatal-gatal, sakit tenggorokan, kesulitan bernapas, dan masalah mata.

Orang yang punya alergi bisa mengalami gejala yang lebih parah saat terkena bulu ulat ini. Bahkan, orang yang punya alergi bisa meninggal saat terkena bulu beracun dari ulat ini.

Karena hal itu, pihak Royal Forest Society pun menyuruh masyarakat untuk hati-hati.

Eropa Selatan

Menurut Royal Forest Society, ngengat ini berasal dari Eropa Selatan. Di tahun 2005, London melakukan import pohon ek dari Eropa Selatan.

Pohon ek itu diperkirakan mengandung telur ngengat Thaumetopoea processionea. Setelah bertahun-tahun, jumlah ngengat terus bertambah.

Baca Juga : Ternyata, Kupu-Kupu Bisa Mengingat Pengalamannya Ketika Menjadi Ulat