Sejarah Perpustakaan Dunia, Ada Sejak 2.000 Tahun Lalu #akubacaakutahu

By Cirana Merisa, Senin, 21 Januari 2019 | 15:09 WIB
Ilustrasi perpustakaan. (Pixabay)

Bobo.id – Apakah teman-teman suka membaca buku di perpustakaan? Setiap sekolah biasanya memiliki perpustakaan.

Selain di sekolah, ada juga perpustakaan milik pemerintah, baik itu pusat maupun daerah, yang bisa kita datangi, teman-teman.

Nah, perpustakaan sendiri diambil dari kata pustaka. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pustaka artinya kitab atau buku.

Jadi, perpustakaan bisa diartikan sebagai tempat untuk menyimpan dan mengoleksi buku.

Perpustakaan tidak hanya ada di Indonesia, tapi juga di negara-negara di seluruh dunia.

Lalu, bagaimana sejarahnya sampai muncul perpustakaan, ya? Yuk, kita simak!

Baca Juga : Di Perpustakaan Ini, Kita Seperti Ada di film Beauty and the Beast

Perpustakaan Pertama di Dunia

Seperti yang tadi sudah Bobo jelaskan, perpustakaan itu berhubungan dengan buku.

Sedangkan buku sangat berhubungan dengan sejarah baca tulis. Tidak akan ada buku kalau orang-orang tidak bisa membaca dan menulis.

Para ilmuwan memperkirakan perpustakaan sebenarnya sudah ada sejak tahun 5000 Sebelum Masehi (SM).

Namun, perpustakaan yang pertama tercatat dalam sejarah adalah perpustakaan di Kota Niniwe, ibukota Asyur atau Asiria.

Perpustakaan itu dibangun sekitar tahun 669 SM sampai 636 SM.

Dulu, kertas belum ditemukan. Makanya, perpustakaan ini berisi buku-buku yang terbuat dari tanah liat, daun, dan alas lainnya.

Sebelumnya, perpustakaan biasanya hanya dimiliki oleh raja dan pejabat-pejabat tinggi.

Baca Juga : Perpustakaan Sebagai Kado Seabad Kemerdekaan Finlandia

Sejarah Perpustakaan di Indonesia

Seiring dengan berkembangnya zaman, perpustakaan tidak hanya ada di negara-negara di Timur Tengah, tapi juga di Indonesia.

Bangsa Indonesia diperkirakan mengenal baca tulis sejak abad ke-5 Masehi.

Sama seperti di negara-negara lain, perpustakaan di Indonesia juga biasanya dimiliki oleh raja dan bangsawan.

Baca Juga : Pekan Wallacea di Perpustakaan Nasional

Menurut catatan sejarah, perpustakaan milik raja ini berisi buku-buku karya para empu.

Misalnya saja kisah tentang Mahabharata, Ramayana, Sutasoma, dan lain-lain.

Perpustakaan Zaman Penjajahan

Saat Belanda masuk ke Indonesia, mereka membawa teknologi berupa percetakan kertas dan buku.

Hal ini membuat kegiatan baca tulis rakyat Indonesia menjadi semakin berkembang.

Baca Juga : Keren! Pak Habibie Punya Perpustakaan Sendiri yang Berisi 5.000 Buku

Pemerintah Belanda membangun beberapa gedung perpustakaan di daerah-daerah.

Banyak buku yang dicetak dan disimpan dengan rapi di perpustakaan, seperti buku-buku tentang pengetahuan umum, budaya, biologi, pertanian, dan bahasa daerah.

Namun, kebanyakan buku-buku yang ada di zaman penjajahan Belanda berbahasa Belanda dan Inggris.

Saat Jepang berkuasa, pemerintah Jepang mengeluarkan peraturan yang berisi larangan penggunaan buku-buku dalam bahasa Belanda dan Inggris.

Akibatnya, banyak buku berbahasa Belanda yang dibakar. Hal ini menguntungkan karena semakin banyak buku yang diterbitkan dalam bahasa Indonesia.

Baca Juga : Gawat! Buku Kuno Beracun Ditemukan di Sebuah Perpustakaan di Denmark

Setelah Indonesia merdeka, keberadaan perpustakaan semakin dikenal oleh masyarakat luas.

Pemerintah membangun lebih banyak gedung perpustakaan yang terbuka untuk umum.

Mulai dari anak-anak sampai orang dewasa, semuanya boleh masuk dan membaca di perpustakaan.

Koleksi buku-buku di perpustakaan juga selalu ditambah sehingga semakin banyak pengetahuan yang dimiliki oleh rakyat Indonesia. 

Baca Juga : Perpustakaan Kotak Telepon Merah di Inggris

Lihat video ini juga, yuk!