Perayaan Imlek Identik dengan Warna Merah, Bagaimana Asal Usulnya, ya?

By Tyas Wening, Selasa, 29 Januari 2019 | 16:58 WIB
Perayaan Imlek identik dengan warna merah (Pixabay)

Nian muncul di akhir musim dingin untuk memakan hasil panen, ternak, bahkan para penduduk desa.

Untuk melindungi diri dari serangan Nian, para warga pun kemudian meletakkan makanan di depan pintu rumah mereka pada awal tahun.

Dengan melakukan cara ini, penduduk percaya Nian akan memakan makanan yang sudah disiapkan dan tidak akan memakan penduduk desa.

Tapi ternyata Nian yang berbentuk banteng dengan kepala singa ini takut dengan tiga hal, nih, teman-teman, yaitu suara bising, api, dan warna merah.

Baca Juga : Di Negara Ini, Cabai Dimakan Sebagai Sayuran dalam Masakan

Ketakutan Nian pada warna merah diketahui setelah Nian berlari ketakutan karena bertemu dengan seorang anak perempuan yang memakai baju warna merah.

Penduduk menjadi percaya kalau Nian takut dengan warna merah. Karena itu setiap tahun baru datang, penduduk akan menggantung lentera dan gulungan kertas warna merah di jendela dan pintu.

Selain itu, penduduk juga akan menyalakan kembang api untuk menakut-nakuti Nian agar raksasa ini tidak datang ke rumah mereka, teman-teman.

Cara-cara yang digunakan oleh penduduk setempat ini kemudian berkembang menjadi perayaan tahun baru yang dirayakan oleh keturunan Tionghoa.