Bobo.id – Tanaman biasanya hanya hidup selama beberapa tahun, meskipun memang ada yang bisa bertahan hingga ratusan tahun.
Namun, baru-baru ini, peneliti menemukan ada tanaman yang berusia puluhan ribu tahun yang hidup kembali.
Yap, tanaman ini dulunya sudah dianggap mati. Namun, sekarang tanaman itu hidup lagi, seolah-olah dulu mereka tidak mati dan hanya tertidur.
Baca Juga : Perubahan Iklim Juga Bisa Membuat Kita Sulit Tidur, Kenapa, ya?
Tanaman purba ini berada di wilayah Arktik atau Kutub Utara, tepatnya di Pulau Baffin.
Lalu, kenapa tanaman ini bisa hidup kembali, ya? Yuk, kita cari tahu!
Pulau Baffin di Arktik
Pulau Baffin merupakan sebuah pulau beku di lingkaran Arktik yang berada di antara Greenland dan pantai utara Kanada.
Di sana, ada fyord yang dalam dan gletser kuno. Fyord sendiri merupakan semacam teluk yang berasal dari lelehan gletser tebal dan berat.
Selama ratusan tahun, Pulau Baffin ini dijadikan tempat yang sempurna untuk mempelajari pola zaman es yang dulu pernah terjadi di Bumi.
Sayangnya, wajah Pulau Baffin sekarang sudah berubah, teman-teman, tidak seperti dulu lagi.
Baca Juga : Wah, Iklim Sahara Ternyata Selalu Berubah-ubah Setiap 20.000 Tahun!
Dulu, sejauh mata memandang, para peneliti haya melihat hamparan es yang putih dan bersih.
Namun, sekarang itu tidak lagi terlihat. Para peneliti masih melihat adanya es, tapi sudah tidak sebanyak dulu.
Justru hamparan es ini sudah tergantikan dengan hamparan tanah berwarna cokelat yang hanya tertutup sedikit es.
Itu artinya hamparan es yang dulu menutupi daratan Arktik kini sudah mulai mencair dan memperlihatkan tanah-tanah yang selama ini ditutupinya.
Baca Juga : Wah, Perubahan Iklim Membuat Hiu Lebih Banyak Menggunakan Tangan Kanan
Tanaman Lumut yang Hidup Kembali
Baru-baru ini, tim peneliti yang berada di sana menemukan lumut kuno di sepanjang tepian gletser yang mencair.
Mereka memperkirakan lumut kuno ini bersembunyi di balik gletser selama ribuan tahun.
Namun, sekarang, lumut kuno ini mulai hidup kembali setelah tertidur dalam waktu yang lama.
Wah, seperti cerita Putri Putih Salju atau Snow White, ya! Hi… hi… hi….
Baca Juga : Angkor Wat, Pusat Keagamaan yang Runtuh Karena Perubahan Iklim
Para peneliti masih mempelajari mengapa lumut kuno ini bisa tumbuh lagi setelah sekian lama.
Padahal tanaman itu sudah terkubur dengan es dan membeku di dalamnya.
Perubahan Iklim
Ternyata alasan mengapa tanaman purba di Arktik bisa hidup kembali diperkirakan karena adanya perubahan iklim, teman-teman.
Baca Juga : Gawat, Populasi Tikus Bisa Meledak Akibat Perubahan Iklim, lo!
Perubahan iklim memiliki dampak yang dirasakan oleh orang-orang dan juga alam di seluruh dunia.
Salah satu dampaknya adalah wilayah Arktik yang tidak pernah terpapar sinar matahari sekarang mulai menghangat.
Dari catatan sejarah, Arktik tidak pernah disinari Matahari selama 40.000 tahun, bahkan bisa jadi lebih dari itu.
Namun, sekarang Arktik menjadi salah satu tempat di dunia yang memanas dua sampai tiga kali lebih cepat daripada tempat-tempat lain.
Baca Juga : Akibat Perubahan Iklim, Jamur Ulat Yarchagumba Terancam Punah
Kalau hal ini terus berlanjut, para peniliti yakin semua es di sana akan benar-benar hilang dan tidak tersisa.
Wah, sedih sekali, teman-teman. Itulah alasan kenapa kita harus ikut menjaga lingkungan sekitar kita.
Jangan sampai hal-hal yang kita lakukan malah membuat perubahan iklim semakin berdampak buruk bagi Bumi tempat kita tinggal ini.
Baca Juga : Akibat Perubahan Iklim, Tanaman di Arktik Tumbuh Lebih Tinggi
Lihat video ini juga, yuk!