Evolusi Tidak Hanya Terjadi Pada Manusia dan Hewan, Virus Dengue Juga Berevolusi, lo!

By Tyas Wening, Rabu, 30 Januari 2019 | 20:57 WIB
Nyamuk demam berdarah (Pixabay)

Bobo.id - Musim hujan yang terjadi di Indonesia saat ini terjadi hampir setiap hari dan hampir di semua tempat.

Hal ini menyebabkan banyak nyamuk yang bermunculan, nih, teman-teman, termasuk nyamuk yang membawa virus.

Virus yang dibawa nyamuk akan menyebabkan kita terkena penyakit demam berdarah dengue atau DBD.

Virus dengue yang dibawa oleh nyamuk ternyata juga berevolusi, teman-teman, bukan hanya manusia dan hewan saja yang bisa berevolusi, lo.

Baca Juga : Pasien Demam Berdarah Disarankan Makan Jambu Biji, Kenapa Begitu?

Virus bermutasi dengan cepat

Dikutip dari Kompas.com, R. Tedjo Sasmono, peneliti senior nyamuk mengatakan, evolusi yang terjadi pada virus dengue ini adalah proses yang alami.

Evolusi virus dengue merupakan salah satu ciri virus yang cepat mengalami mutasi, tapi mutasi virus dengue ini tidak selalu menyebabkan virulensi atau penyebaran yang ganas.

Virus dengue yang berkembang tidak selalu ganas karena virus juga harus mengatur keganasannya, lo, tujuannya adalah agar tidak membunuh inang atau tempat virus tersebut berkembang, yaitu nyamuk.

Karena kalau banyak nyamuk yang menjadi inangnya mati, maka penyebaran virus ini bisa terhambat.

Belum ditemukan mutasi virus parah di Indonesia

Beberapa negara pernah terserang virus dengue yang sudah berevolusi dengan tingkat keganasan yang parah, nih, teman-teman.

Negara-negara tersebut adalah di Amerika Latin yang merupakan virus yang dibawa dari Asia dan bahkan menyebabkan penyakit demam berdarah dengue yang parah di Amerika Latin, lo.

Baca Juga : Mata Ikan di Kaki Bisa Menular Tidak, ya? Cari Tahu Penyebabnya, yuk!

Pak Tedjo mengatakan, saat ini belum pernah ada laporan penyebaran virus degue yang bervariasi dan menyebabkan meningkatnya keparahan penyakit di Indonesia.

Virus dengue sendiri saat ini diketahui ada 4 jenis, yaitu Den-1, Den-2, Den-3, dan Den-4.

Gejala penyakit tidak berubah, lo

Walaupun virus dengue berevolusi, ternyata gejala keparahan penyakit dengue pada dasarnya sama dengan penyakit dengue di masa lalu, nih, teman-teman.

Nah, karena gejala penyakit dengue yang muncul sama, maka penanganan penyakit dengue juga tidak berubah.

Berdasarkan laporan seorang dokter berkebangsaan Belanda, David Bylon, virus dengue sebenarnya sudah masuk ke Indonesia sejak abad ke-18, lo.

Pada awalnya, virus dengue di Asia Tenggara hanya dikenal sebagai penyakit ringan yang tidak berbahaya.

Tapi pada tahun 1952, infeksi virus dengue di Manila, Filipina, mulai dianggap sebagai penyakit yang berbahaya.

Baca Juga : Sering Alami Rambut Rontok? 3 Hal Ini Bisa Jadi Penyebabnya, lo!

Setelah itu, virus dengue mulai menyebar ke negara lain di Asia, mulai dari Thailand, Vietnam, Malaysia, dan Indonesia.

Perhatikan gejalan demam berdarah dengue, yuk!

Demam berdarah mempunyai gejala dan tanda-tanda yang menunjukkan kalau kita terkena DBD, teman-teman.

Gejala pertama yang dirasakan biasanya adalah merasakan demam tinggi. Demam tinggi ini mencapai suhu 40 derajat Celcius dan terjadi secara mendadak.

Demam karena DBD biasanya sulit dibedakan dengan demam biasa, tapi demam karena DBD berlangsung sekitar 2 sampai 7 hari berturut-turut.

Selain demam, penderita DBD juga akan merasakan sakit kepala yang muncul di sekitar dahi, bahkan kadang sampai ke belakang mata.

Tubuh juga akan terasa pegal-pegal karena nyeri otot yang menyebabkan tubuh terasa menggigil dan berkeringat.

Mual, muntah, dan tubuh terasa lelah juga menjadi gejala penyakit DBD, nih, teman-teman.

Baca Juga : Tanda Kedatangan Banjir Bandang Ternyata Dapat Dikenali, Lo!

Akibatnya, perut dan punggung akan terasa tidak nyaman, dan karena muntah serta mual-mual, selera makan kita juga akan menurun.

Saat demam berdarah mulai memasuki fase kritis, biasanya akan muncul ruam-ruam berwarna merah di kulit, tapi tidak semua pasien mengalami ruam merah ini.

Pendarahan juga bisa terjadi saat kita mengalami demam berdarah, lo 

Ini tandanya kita sudah memasuki fase kritis.

Pendarahan ini biasanya terjadi dengan mimisan atau gusi berdarah. Jika mengalami pendarahan, tandanya kita harus segera memeriksakan diri ke dokter.