Huruf Braille
Para tunanetra membaca dengan cara yang berbeda dengan kita, teman-teman, yaitu menggunakan huruf braille yang timbul dan akan terasa saat diraba menggunakan jari.
Nah, huruf braille yang berguna bagi penderita tunanetra ini juga dikembangkan oleh seorang anak yang juga tunanetra.
Awalnya, ide huruf braille ini mucul dari Kapten Charles Barbier yang menggunakan sandi berupa garis dan titik-titik timbul.
Baca Juga : 5 Manfaat Tak Terduga dari Menulis Buku Harian, Salah Satunya Melatih Daya Pikir #akubacaakutahu
Tujuan dari sanda yang diciptakan Kapten Barbier ini adalah agar pasukannya tetap bisa membaca pesan atau perintah yang diberikan meskipun dalam keadaan gelap.
Pesan berupa garis dan titik yang timbul tadi disusun menjadi sebuah kombinasi yang membentuk kalimat dan dibaca dengan cara merabanya.
Sistem ini awalnya dikenal dengan sebutan night writing atau tulisan malam, teman-teman.
kapten Barbier kemudian mulai mengenalkan sistem night writing kepada anak-anak tunanetra di sebuah sekolah khusus tunanetra.